Minggu, 30 Januari 2022

Pengalaman dalam acara musyawarah kerja 

Aku saat membacakan surat ketetapan

Minggu, 30 Januari 2022

Bismillah

Menjadi seorang pengurus dari suatu organisasi bukan hal yang baru bagi aku. Karena aku mengikuti beberapa organisasi yang didalamnya aku menjadi salah satu pengurus nya.

Dan kali ini aku juga diberi amanah untuk menjadi salah satu pengurus di organisasi perempuan yang bergerak dibidang dakwah yaitu di bagian Zakat Infaq dan Shodaqoh. 

Tepat tanggal 29 Februari 2022, organisasi itu mengadakan musyawarah kerja yang pertama dan pertama kali itu juga aku diberikan kesempatan untuk duduk di depan sebagai sekretaris sidang dalam pembacaan program kerja.

Jujur itu adalah pertama kalinya aku duduk di depan untuk melakukan sidang di suatu musyawarah. Biasanya aku dibelakang layar alias jadi pendengar saja he he

Jadi kali ini adalah pengalaman pertama dan juga kali pertama aku membawa anak aku yang ke empat untuk ikut acara musyawarah.

Mungkin hanya aku saja yang membawa anak ketika musyawarah ini, karena yang lain anaknya sudah pada besar, dan hanya aku pengurus yang masih punya anak kecil. Jadi karena aku tidak punya asisten rumah tangga yang aku bisa titipkan, maka aku bawa saja anak aku, sehingga aku bisa tenang dalam menjalani acaranya.

Karena aku membawa anak, jadi ketika aku punya tugas untuk duduk didepan dalam persidangan, maka mau tidak mau aku harus menggendong anak aku yang hasilnya menjadi pusat perhatian para peserta musyawarah saat itu. 

Mudah-mudahan mereka maklum, karena aku seorang ibu yang punya tugas utama mendidik dan menjaga anak.

Seru memang, jadi pengalaman pertama dan menjadi gambaran nanti kalau ada acara musyawarah kerja kembali di tahun kedua.

Menjadi orang tua apalagi menjadi seorang ibu tugas utamanya adalah mendidik, mengurus dan menjaga anak. Tapi ibu juga perlu mengembangkan dirinya agar tidak ketinggalan zaman. Bahkan sekarang banyak ibu rumah tangga yang kegiatan nya banyak, selain menjadi ibu rumah tangga, merangkap menjadi pengurus beberapa majelis taklim misalnya, atau mungkin menjadi anggota dari suatu komunitas-komunitas. Itu bukanlah hal yang dilarang, asal bisa mengatur waktu dan bisa menjaga fitrahnya sebagai perempuan dan sebagai ibu,mengetahui tugas utamanya.

Oleh karena itu aku jika memungkinkan akan membawa anak aku kemanapun aku ada acara, tapi kalau ternyata ada yang bisa menemani di rumah maka aku akan meninggalkan nya di rumah, sehingga anak aku tidak perlu bertemu dengan banyak orang.

Memang perjuangan menjadi seorang ibu rumah tangga yang aktif juga di luar rumah dan harus juga meluruskan niatnya, yaitu niat, semua aktivitas yang dilakukan adalah ibadah kepada Allah, mencari keberkahan dan keridhaan Allah. Agar menjadi amal Sholeh dan menjadi timbangan kebaikan yang akan diperhitungkan di akhirat kelak.

Semoga aku senantiasa menjaga fitrah aku dan juga senantiasa ingat tugas utamanya.

Alhamdulillah

 


Rabu, 19 Januari 2022

Aliran Rasa Festival Warga Kampung Komunitas

Bismillah

Mengikuti rangkaian kegiatan dari kampung komunitas membuat aku menjadi tahu apa yang ada di komunitas Ibu Profesional dan berbagai kegiatannya.

Berbagai regional di Ibu Profesional sudah manggung di kampung main ini, memperkenalkan regional nya sehingga warga menjadi tahu dan banyak tahu tentang apa kegiatan di setiap regional.

Kegiatan terakhir dari kampung main adalah festival warga. Kami dibagi beberapa kelompok untuk menampilkan event terbaiknya. Kelompok itu terdiri dari berbagai regional. Aku satu kelompok dengan regional Babel, Bandung, Banyumas Raya, Cianjur, Depok, Jember, Jogja, Sulteng, Kalsel, Payakumbuh, Pekanbaru dan Prabumulih. Tentu saja kami harus mempersiapkan sedemikian rupa agar hasil dari event kami bagus dan bisa dinikmati oleh setiap warga balai kampung semua.

Semua mengambil peran, mulai dari ketua sampai pengisi dari video yang akan ditampilkan dan harus memberanikan diri untuk mengambil peran, karena kami sudah dilatih selama di kampung main, bahwa kita harus berani untuk mengambil peran agar passion nya terasah. Jangan menunggu untuk ditunjuk tapi harus berani menunjuk diri.

Dari beberapa posisi, aku mengambil peran menjadi operator. Ini memang bukan pengalaman baru aku menjadi operator, tapi aku merasa tertantang untuk mengambil peran itu.
Dan aku pun banyak mendapatkan ilmu dari peran itu, karena bukan hanya aku saja yang menjadi operator, ada dua teman aku yang lainnya, dan dari merekalah aku banyak belajar.

Jadi, aku sangat bersyukur bisa ikut bermain di kampung main komunitas Ibu Profesional dan bisa mengambil peran dalam kegiatannya. Mengasah potensi yang ada sehingga tidak malu lagi untuk menampilkannya.

Sebagai apresiasi bagi kami yang sudah mengikuti festival warga sebagai kegiatan terakhir di kampung main, maka panitia memberikan sertifikat. 

Sertifikat sebagai apresiasi


Aku sangat bangga dengan pencapaian aku di kampung main ini dengan berbagai kegiatan lain aku di rumah atau kegiatan aku di luar rumah. Aku bisa mengatur waktu dan juga bisa mengatur prioritas sehingga aku bisa menyelesaikan semua kegiatan ini dan tugas yang diberikan.
Semoga aku bisa mengaplikasikan apa yang telah aku pelajari di kampung main ini.

Dan semoga aku bisa memanfaatkan ilmu yang telah dipelajari untuk aku berkembang dengan lebih baik lagi.

Alhamdulillah


#ResumeFeswar 1
#festivalwarga
#orientasikampungkomunitas
#balaimaingembira
#ibuprofesional2021
#komunitasibuprofesional
#kampungmain3
#semestakaryauntukindonesia
#salamberprestasi
#PrestAsyik



Sabtu, 15 Januari 2022

Mengantar kembali anak pertama ke pesantren.

Foto bersama sebelum pulang setelah mengantar teteh ke pesantren

Bismillah

Setelah hampir tiga minggu diberi waktu liburan akhirnya teteh, yang biasa aku panggil anak pertama, kembali lagi ke pondok pesantren. Rasa sedih menyeruak dalam diri karena harus berpisah lagi dengan dia dan tidak bisa berkumpul bareng sama adiknya yang baru saja pulang dari pesantren karena baru libur. 

Tapi ada rasa bangga dan bahagia karena dia akan kembali belajar dan berjuang untuk menggapai cita-cita nya.

Daya juang dia sangatlah terasa dan memang dari kecil dia adalah seorang pembelajar sejati dan juga pembelajar yang cepat. Setiap ada sesuatu yang baru dia akan langsung cepat tanggap dalam menyikapinya.

Terbukti sekarang baru satu semester di pesantren, dia sudah membuktikan bahwa dia bersungguh-sungguh dalam belajar dengan menempati juara pertama di kelasnya. Iya, dia baru satu semester di pesantren ini, karena ketika kelas 10 dia menjalankan homeschooling selama satu tahun. Berarti ini membuktikan bahwa siswa homeschooling bisa berprestasi di sekolah formal.

Bangga juga karena dia bisa membuktikan bahwa dia sungguh-sungguh dalam belajar, dalam berjuang untuk menggapai cita-cita nya.

Memang kami tidak pernah membebani anak-anak harus rangking di kelasnya, yang terpenting adalah mereka belajar dengan sungguh-sungguh, mempunyai akhlak dan pemahaman agama yang bagus, ketika mendapat rangking di kelas itu adalah bonus atas kerja kerasnya dalam belajar. 

Akhlak, iya, itu yang terpenting, etika dan berbudi luhur. Mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan Allah SWT. Berbakti kepada orang tua dan menghormati kepada yang lebih tua, itu adalah kunci kesuksesan. Tidak bisa dilihat dari rangking berapa dia di kelasnya, karena itu hanya sebagai angka, tidak bisa mengukur kecerdasan dan kesuksesan seseorang.

Di zaman sekarang penanaman akhlak itu hal yang terpenting karena banyak sekali kasus-kasus yang muncul di media-media itu berhubungan dengan akhlak. Jadi sekarang ini yang harus diperhatikan oleh orangtua dan juga guru-guru itu adalah penanaman akhlak dan juga tauhid.

Dalam hal mendidik anak, pendidikan agama itu yang paling utama, oleh karena itu kami memasukkan anak-anak ke pesantren untuk memperdalam ilmu agama, bukan berarti aku dan suami tidak bisa mengajarkan mereka ilmu agama tapi di rumah itu banyak sekali gangguan-gangguan yang akan menghambat proses pembelajaran ilmu agama itu, kalau di pesantren akan diajarkan pembiasaan-pembiasaan yang baik yang bisa membuat anak-anak lebih disiplin dalam hal kesehariannya ataupun dalam hal belajarnya, tentu saja akan lebih banyak pelajaran-pelajaran akhlak agama yang menjadi bekal mereka untuk bisa nanti hidup di zaman sekarang ini.

Sebenarnya aku agak sedih melepaskan anak-anak, apalagi perempuan untuk belajar di pesantren karena pasti tidak bisa kami pantau apa aktivitas mereka, tapi sesungguhnya itu adalah yang terbaik buat mereka, mereka di sana akan dibimbing oleh ustadz atau ustadzah dan juga para pembimbingnya untuk bisa menjadi anak-anak yang kuat, anak-anak yang hebat, anak-anak yang punya etika dan akhlak yang bagus sehingga membuat orang tua bangga, sehingga akan membuat keluarga menjadi bangga atas prestasinya dalam mempunyai akhlak yang baik ketika yang baik.

Ada istilah bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Jadi di pesantren anak-anak merasakan perihnya hidup di sana, makan di alas, tidur di waktu, bangun harus paling pagi, kegiatan yang padat, itu menjadi aktivitas sehari-hari di pesantren. Iya mungkin kalau anaknya masih manja dan belum siap untuk mandiri maka tidak akan kuat. 

Ya begitulah aku pada saat melepaskan anak-anak belajar di pesantren. Ada rasa takut kalau mereka belum bisa mandiri, belum bisa melakukan aktivitas di pesantren. Tapi, Alhamdulillah setelah dijalankan, mereka bisa melewati itu semua dan hasilnya mereka menjadi lebih mandiri. 

Semoga anak-anak aku istiqamah dalam belajar di pesantren nya dan dalam menghafal Alquran. 

Menjadi pribadi yang baik dan punya akhlak yang baik juga. 

Membuktikan kepada orang lain bahwa anak yang lulus dari pesantren bisa berkembang dan bisa bersaing dengan anak-anak yang di sekolah umum.

Alhamdulillah





Kamis, 13 Januari 2022

Wisata ke Lembang Park Zoo

Foto bersama setelah masuk ke area wisata

Tiket masuk area wisata Lembang Park Zoo

Bismillah

Pada hari ini, Kamis tanggal 13 Januari 2022 kami memutuskan untuk pergi berlibur lagi, tentu saja di sekitar Bandung saja. Yaitu pergi ke Lembang Park Zoo. Sebetulnya aku dan suami sempat galau, apakah pergi ke taman safari atau ke Lembang Park Zoo.  Alasan kami pergi ke area wisata kebun binatang, untuk memperlihatkan sejumlah binatang kepada anak-anak, khususnya ke anak kami yang keempat yaitu de Faz. Akhirnya kami putuskan untuk ke Lembang Park Zoo saja, dengan alasan jarak juga dan agar tidak terlalu capek, karena keesokan harinya kami harus mengantar anak sulung kami ke pesantren. 

Jadi ini adalah kebersamaan kami dengan teteh, panggilan ke anak sulung, sebelum berangkat ke pesantren lagi untuk belajar dan berjuang menggapai cita-cita nya.

Kami pergi sekitar jam 8.30 wib, karena kami tidak ingin terlalu sore pulangnya dan juga kalau masih pagi mungkin belum banyak orang yang berkunjung.

Kami melalui jalan Setiabudi dan masuk ke jalan Sersan Bajuri dan akhirnya sampai ke jalan Kolonel Masturi. Jarak tempuh dari rumah ke Lembang Park Zoo sekitar 50 menit. Dengan lalu lintas yang tidka terlalu padat karena weekday maka bisa lebih cepat sampai di tujuan.

Tapi ternyata kenyataan tidak begitu, setelah kami sampai, sudah banyak mobil yang terparkir di Lembang Park Zoo. Perkiraan kami salah, tapi tidak apa-apa, sudah terlanjur sampai dan tinggal kami menikmati wisatanya.

Tiket masuk nya kalau weekday 50rb dan weekend 70rb. Menurut aku masih termasuk murah kalau di weekday. 

Setelah kami berkeliling di area Lembang Park Zoo, menurut kami ini worth it, karena area nya yang luas dan kami disuguhkan binatang yang lumayan banyak, walaupun memang ada beberapa kandang yang terlihat kosong tidak ada binatang nya. 

Spot favorit kami adalah area harimau dan gajah. Karena de faz sangat menikmatinya, melihat harimau yang sedang beristirahat dan yang sedang diberi makan oleh penguny. Gajah yang sangat memukau de faz , sampai-sampai dia tidak mau meninggalkan area gajah tersebut. Mungkin ini pertama kalinya dia melihat seekor binatang yang besar sekali, biasanya dia melihat gajah di buku cerita yang biasa aku bacakan. Alhamdulillah ini adalah pengalaman pertama de faz dan juga pengalaman kami semua di Lembang Park Zoo.

Di area harimau

Di area gajah

Setelah kami puas menikmati wisatanya, akhirnya kami pulang dan keluar dari tempat wisata dengan diberi oleh-oleh berupa bingkisan. 

Semoga nanti kami bisa kembali kesini dan semoga koleksi binatangnya semakin lengkap.

Alhamdulillah kami bisa melalui hari liburan kami dengan bahagia. Mencoba menikmati hari-hari dengan penuh keceriaan. Dengan padatnya aktivitas aku dan suami, tapi kami bisa meluangkan waktu untuk anak-anak. Menghilangkan rasa penat sementara dan menghirup udara segar.

Kami memang tidak mencari kuantitas tapi kualitas berkumpul nya.

Alhamdulillah

Ketiga anak perempuan kami 

Rabu, 12 Januari 2022

Wisata ke Wayang Windu Panenjoan Sky Park

Foto bersama

Bismillah

Berkumpul bersama keluarga adalah hal yang paling membahagiakan. Bisa melakukan kegiatan bersama-sama, melakukan hal yang menyenangkan bersama-sama. Makan-makan bersama dan itulah yang sedang aku rasakan, bahagia bisa berkumpul kembali secara lengkap, formasi lengkap, karena anakku yang kedua sudah libur dari pesantren. Alhamdulillah senangnya.

Kami tidak menyia-nyiakan waktu kebersamaan kami, jadi aku dan suami langsung menyusun rencana liburan. Tapi karena anak aku yang pertama akan segera pulang ke pesantren lagi maka kami putuskan untuk liburan nya di sekitar Bandung saja.

Memang sangat dilema sebenarnya liburan di masa pandemi ini, jadi banyak sekali pertimbangannya, untuk kebaikan bersama tentu saja. 

Yang pertama adalah mencari tempat yang sedikit orang, karena kita menghindari kerumunan.

Jadi kami pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2022 pergi ke salah satu tempat wisata di daerah Pangalengan. Kenapa ke daerah Pangalengan, karena menurut suami, bahwa di sekitar Bandung Selatan banyak sekali spot wisata yang bagus dan tidak begitu banyak orang. Salah satu tempat yang kami datangi pada hari itu adalah kawasan gunung wayang. Disana ada spot wisata yang bagus dan sejuk. Nama wisata nya adalah Wayang Windu Panenjoan Sky Park. 




Wisata ini sangat bisa mencuci mata karena terdapat pemandangan alam dengan hamparan perkebunan teh. Tapi ketika kami kesana, qadarullah cuaca disana hujan, sehingga kami tidak bisa menikmati keindahan alamnya dengan waktu yang lama. Karena memang tertutup kabut ketika hujan datang dan udara yang dingin menusuk badan kami, jadi kami langsung masuk mobil agar badan kami tidak kedinginan. Jadi harus dijadwalkan lagi untuk bisa kembali kesana.

Wayang windu Panenjoan Sky Park memang belum banyak orang tahu karena lokasinya yang lumayan jauh. Dari kota Bandung bisa menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan untuk sampai ke tujuan. Setelah mendekati tujuan, mata kita akan disuguhkan hamparan perkebunan teh yang sangat menyejukkan mata dan tentu saja udara yang sangatlah sejuk, dimana di kota tidak bisa kita temui. Tapi ya karena cuaca sedang hujan pada saat itu, kami tidak bisa berhenti untuk mengambil foto-foto.

Tapi walaupun seperti itu, pengalaman ini adalah pengalaman yang luar biasa, seru, makan atau  botram di dalam mobil karena di luar hujan, kemudian kami juga sempat hujan-hujanan karena tiba-tiba hujan muncul lagi ketika kita foto-foto saat hujan reda. Kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat bagus dan sejuk walaupun tidak terlalu jelas karena kabut dan cuaca dingin yang menghalangi kami.

Hal ini yang nantinya akan kami rindukan, senang dan bahagia bisa menghabiskan waktu bersama. Kedinginan menjadi kehangatan karena suasana hati kami yang bahagia.

Alhamdulillah



Kamis, 06 Januari 2022

Olahraga menjaga kebersamaan keluarga


Bismillah

Hari ini aku pergi berolahraga bersama keluargaku. Seperti biasa, yang paling semangat untuk mengajak kami olahraga adalah suami aku. Iya, kalau urusannya olahraga pasti suami aku no satu yang paling semangat. Mulai dari menyiapkan perlengkapan untuk kami berolahraga, seperti sepeda lipat, kemudian bola dan stroller untuk anak bayi kami. Iya wajar memang suami aku yang paling semangat karena memang dia punya hobi berolahraga. 

Olahraga yang bisa suami aku lakukan adalah bersepeda, lari, jalan kaki dan juga main bulu tangkis. Biasanya olahraga yang dilakukan bergantian, pokoknya dalam satu Minggu itu olahraga nya ada sepeda dan berlari atau jalan kaki, dan itu rutin dilakukannya.

Setelah siap semua perlengkapan olahraga masuk ke mobil, kamipun siap untuk pergi ke tempat kami berolahraga.

Kami ke tempat taman Tegalega. Tempatnya tidak jauh dari rumah kami, dan memang disana sarana berolahraga sebagian warga Bandung. Tempatnya luas dan banyak pepohonan, sehingga kami bisa menghirup udara segar, tidak sumpek.

Disana kami bisa leluasa untuk berlari, jalan kaki, main sepeda dan juga main bola. Dan disana pula banyak orang yang melakukan olahraga senam dengan grup senamnya masing-masing, jadi di setiap sudut pasti ada grup senam yang siap dengan lagu yang bernada semangat untuk aerobik.

Kami membawa dua sepeda lipat, satu bola dan stroller untuk baby, biar gak digendong, karena baby nya udah berat kalau digendong terus, jadi dia bisa disimpan di stroller sambil didorong oleh suami, sekalian suami juga jalan kaki.

Kami sangat menikmati kebersamaan ini, berolahraga bersama, walaupun tidak dalam formasi lengkap karena anak kami yang kedua belum pulang dari pesantren, tapi kami harus tetap semangat demi menjaga kesehatan kami.

Kalau dilihat dari jumlah pengunjung di Taman Tegalega ini yang lumayan banyak, ini membuktikan bahwa kesadaran akan kesehatan sudah sangat tinggi bagi warga Bandung. 

Memang menjaga kesehatan adalah hal yang harus dilakukan saat ini, karena pandemi belum berakhir, sehingga kita harus tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan.

Kami walaupun sedang berolahraga, masker tetap kami pakai, tapi kadang kami lepas sebentar untuk menghirup udara segar.

Bersepeda, jalan kaki dan berlari adalah olahraga yang paling kami sukai. Karena bisa dilakukan dengan keluarga, sambil kebersamaan.

Semoga olahraga menjadi kebiasaan baik bagi keluarga kami dan akan ditiru oleh anak-anak kami bagaimana olahraga harus menjadi kebiasaan mereka nantinya.

Alhamdulillah

-wie-


Sabtu, 01 Januari 2022

Cerita di hari pertama tahun 2022



Bismillah

Mengawali hari di tahun yang baru yaitu 2022 dengan rasa syukur dan penuh harapan.

Bersyukur telah diberikan kenikmatan oleh Allah SWT berupa kesehatan dan keberkahan, semoga di tahun ini juga Allah senantiasa memberikan hal yang sama yaitu kesehatan dan keberkahan dalam hidup.


Penuh harap di tahun 2022 harus terus ada dalam setiap do'a di sujud sholat. Karena dengan harapan akan timbul aksi positif dan kreatif. 


Menikmati momen kebersamaan bersama keluarga adalah hal yang harus disyukuri pada awal tahun 2022 ini, walaupun anak yang kedua belum bisa pulang dari pesantren karena belum libur. Kesedihan menyeruak dalam diri saat belum bisa kumpul dengan formasi lengkap, tapi bagaimana lagi, mungkin keputusan pesantren adalah yang terbaik. Harap dan do'a selalu dilantunkan agar dia di diberikan perlindungan oleh Allah SWT.


Cerita-cerita yang akan aku tulis di tahun ini mudah-mudahan menjadi motivasi bagi aku untuk terus bermanfaat bagi orang lain. Setidaknya apa yang akan aku tulis dapat menjadi kenangan indah baut aku dan juga buat keluarga kelak. Karena ketika aku membaca kembali cerita-cerita itu akan membuat memori yang indah muncul dan akan membuat energi positif bagi aku untuk terus semangat dalam menjalani episode kehidupan di tahun ini. 


Dulu kebiasaan sebelum pandemi untuk menyambut tahun baru selalu kumpul bersama keluarga, kakak dan adik-adik aku. Makan-makan dan saling cerita itu yang selalu berkesan saat kumpul bersama. Dan juga biasanya kumpul di rumah yang lebih tua atau dirumah aku. 

Tapi karena pandemi, sudah hampir dua kali tahun baru kami tidak bisa melakukan itu dan kami sangat merindukannya.

Jadi kumpulnya hanya dengan keluarga masing-masing saja. 


Walaupun memang kami tidak terlalu memaksakan untuk begadang hanya sekedar ingin melihat kembang api, kalau kami merasa ngantuk ya tidur saja, tidak memaksakan. Tapi kadang kami terbangun saat kembang api itu dinyalakan karena suara kerasnya. 


Tradisi menyalakan kembang api memang dari dulu kala. Hal itu dilakukan untuk menandakan pergantian tahun. Di penjuru dunia hal itu dilakukan dan menggema di langit malam. Indah memang terlihat saat kembang api itu dinyalakan, berwarna-warni, saling bersahutan. 


Walaupun masih dalam masa pandemi tapi hal itu tetap dilakukan, tapi bedanya tidak dilakukan di area terbuka karena sebagaimana diketahui bahwa area terbuka seperti taman, alun-alun ditutup saat malam tahun baru untuk menghindari kerumunan. Mungkin mereka melakukan nya di halaman rumah masing-masing.


Syukur dan harap di tahun 2022 semoga lebih baik dari tahun sebelumnya, selalu semangat dalam menebarkan kebaikan dan semangat dan selalu positif dalam menjalani cerita di setiap episode kehidupan. Dan tentu saja berharap dan berdo'a semoga senantiasa diberikan kesehatan agar bisa beribadah dengan baik dan meningkatkan kualitas ibadahnya setiap hari.

Aamiin


Alhamdulillah

-wie-




Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...