Senin, 31 Mei 2021

Komunitas yang saya ikuti.

 Senin, 31 Mei 2021


Belajar terus, terus belajar. Walaupun sudah usia kepala 4 dengan 4 orang anak, membuat stress nya meningkat. Wajar dan normal kalau kita stress, manusiawi, tapi bagaimana mengelola stress itu agar kita tetap waras, dalam mengerjakan semua aktivitas kita, apalagi saya sebagai ibu rumah tangga, yang sehari-harinya dalam rumah, mengurus hal-hal rumah tangga yang sama.

.

Apa yang harus dilakukan? Berkomunitas... sesuai dengan passion tentu saja. Berkumpul dengan orang-orang yang satu frekuensi membuat semangat dalam menjalani hidup ini.

.

Ada beberapa komunitas yang saya ikuti, akan saya tuliskan disini, semoga ada yang terinspirasi dan ikut gabung :

1. Ibu Profesional. Komunitas ini fokus kepada parenting. Penting masuk komunitas ini agar jiwa parenting kita terasah, karena kita akan belajar bagaimana menjadi seorang ibu yang profesional. Walaupun saya masih jauh dari Profesional tapi ikhtiar harus dilakukan.

2. HIPPI (Himpunan Pengusaha Pemudi Persis). Komunitas atau himpunan para pengusaha muda khususnya perempuan yang ingin sukses bersama dengan belajar bisnis bersama. Himpunan ini dibentuk oleh salah satu organisasi masa pemudi persis. 

3. KABISA (Rumah Kajian Al-baqiyatush Sholihat). Komunitas ini adalah suatu kumpulan perempuan-perempuan hebat,  yang didalamnya kita belajar bagaimana mengerjakan sesuatu atau amal untuk bekal kita di akhirat nanti. Kegiatannya dalam bentuk kajian kajian, fikih ibadah, fikih muamalah, kajian Al-qur'an dan kajian hadits. 

4. Klip (Kelas Literasi Ibu Profesional). Jadi Klip ini adalah salah satu kelas Yang ada di dalam Ibu Profesional. Kumpulan orang-orang yang suka dengan literasi, ada tantangan nya, kalau saat ini yaitu konsisten menulis dalam satu bulan dengan minimal 10 tulisan dalam satu bulan dengan  minimal kata adalah 300 kata. Sudah lama saya ingin bergabung dengan klip ini, sempat masuk, tapi ternyata tidak konsisten dalam menulis sehingga saya tidak aktif lagi di klip. Tapi di tahun 2021 ini saya tekadkan untuk bergabung di klip ini, dan masuk ke wag nya klip. Alhamdulillah bisa masuk dan agar bisa terus berada dalam grup nya saya harus konsisten menulis minimal 10 tulisan dalam satu bulan. Mudah-mudahan bisa. Tapi ada satu kegiatan lagi dalam klip ini yaitu Klub buku. Biasanya setiap bulan ada zoom KbK, yaitu Klub Buku Klip. Mereview buku buku yang dibaca para anggota klip. Seru..karena akan banyak buku-buku keren yang dibahas dan lumayan untuk referensi bacaan.

5. KOMPILASI (Komunitas Pegiat Literasi Pemudi Persis). Ini juga komunitas yang dibentuk oleh ormas Pemudi Persis. mewadahi anggota pemudi yang punya passion di bidang Literasi. Komunitas inibaru dibentuk tahun 2021 ini bulan Maret. Tujuannya agar para anggota bisa menyalurkan bakatnya di bidang literai di komunitas ini.

Itulah beberapa komunitas yang saya ikuti. Bukan berarti saya berlebihan dalam berkomunitas, tapi ini sesuatu yang saya butuhkan. Agar saya bisa tetap waras sebagai ibu rumah tangga, berkumpul, bertukar pikiran dengan orang yang satu frekuensi akan membuat pikiran ku positif, kalau saya sudah lelah atau bahkan negatif vibes sudah datang, maka komunitas inilah yang membangun positif vibes lagi.

Semoga saya bisa amanah dan konsisten dalam berkomunitas ini.


Alhamdulillah

-wie-


Rabu, 26 Mei 2021

Amalan pada Gerhana bulan total

 Rabu, 26 Mei 2021

Bismillah


Pada hari  ini tanggal 26 Mei 2021 bertepatan dengan tanggal 14 Syawal 1442 H, terjadi gerhana bulan total. Dan gerhana bulan total ini adalah gerhana bulan merah super atau istilahnya super blood moon. Ini terjadi sekitar 200 tahun sekali atau 2 abad.


Apa itu gerhana bulan itu? Menurut Wikipedia Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Itu terjadi bila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi oleh Bumi,


Sumber Wikipedia


Dalam Islam, gerhana bulan adalah suatu bukti atau tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, tanda-tanda kebesaran Allah SWT.  Oleh karena itu sebagai seorang muslim maka ketika terjadi gerhana baik itu gerhana bulan atau gerhana matahari sesuai sunah Rasulullah Saw maka amalan yang dianjurkan adalah melakukan hal-hal berikut:

1. Berdo'a

2. Bertakbir

3. Sholat gerhana

4. Shodaqoh

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw : 


إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا


“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).


Gerhana bulan atau gerhana matahari juga bukan hanya tanda kebesaran Allah, tapi juga merupakan tanda-tanda kiamat. Jadi ketika datangnya gerhana maka kita seharusnya merasa takut, sehingga kita dianjurkan untuk berdo'a diberikan keselamatan dari Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-qiyamah : 6-12


﴿يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ، وَخَسَفَ الْقَمَرُ، وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ، يَقُولُ الْإِنسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ، كَلَّا لَا وَزَرَ، إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ﴾ [سورة القيامة: 6-12]


“Ia berkata, “Bilakah hari kiamat itu?", maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya [mengalami gerhana], ketika matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, “Ke manakah tempat berlari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.” [Q.s. al-Qiyamah: 6-12]


Berdoa saat terjadi gerhana, apapun yang kita mau atau inginkan maka mintalah kepada Allah, berdo'a lah kepada Allah, tentu saja dengan cara berdo'a yang dicontohkan Rasulullah.


Pelaksanaan sholat gerhana berbeda dengan shalat sunah lainnya. Sholat gerhana dilaksanakan 2 raka'at dengan 4 ruku' dan 4 sujud, jadi setelah takbiratul ihram maka membaca Al-fatihah dan surah lagi begitu pun pada raka'at kedua.


Terakhir amalan yang dianjurkan pada saat terjadi gerhana adalah melakukan shodaqoh. Hal ini merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT.


Alhamdulillah masih bisa melaksanakan sholat gerhana, walaupun masih dalam keadaan pandemi ini.


Semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga kita bisa beribadah dengan tenang dan khusyu. Aamiin ya rabbal 'alamin.


Alhamdulillah

-wie-








Jumat, 14 Mei 2021

Cerita Idul Fitri 1442 H

 Jum'at, 14 Mei 2021

Bismillah

Foto idul Fitri 1442 H Ihsan Family


اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ


Takbir berkumandang setelah sholat subuh di tanggal 1 Syawal 1442 H, menandakan hari raya idul Fitri telah tiba. Alhamdulillah bersyukur karena sampai di hari raya idul Fitri. Walaupun dengan begitu banyak cerita dan hikmah di bulan ramadhan tahun ini.

Setelah subuh kami siap-siap untuk pergi ke lapang untuk sholat idul Fitri, karena alhamdulillah tahun ini bisa sholat Ied di lapang. Kami pun pergi dengan terus mengumandangkan takbir di sepanjang jalan. Sesekali kami berfoto untuk kenangan. Walaupun dilakukan di lapangan tapi protokol kesehatan tetap dilakukan. Alhamdulillah Faz bisa ikut pergi ke lapang, dan dia tidak rewel.

Diperjalanan menuju lapang

Sebelum sholat Ied 

Setelah sholat Ied, tradisi kami silaturahmi dengan tetangga, tapi dengan menjaga jarak.

Setelah dirumah kami pun melakukan sungkeman, saling maaf memaafkan. Begitu banyak hal yang kami lewati di bulan ramadhan ini, begitu terasa kebersamaannya, tolong menolong dan saling menghargai. Tapi memang kami tidak luput dari salah dan khilaf. Sehingga kewajiban kami saling maaf memaafkan.

Kami pun berfoto setelah sungkeman dan dengan formasi yang baru yaitu berenam, iya dengan Faz di tengah-tengah kami.

Berfoto setelah sungkeman

Makan ketupat dan opor adalah tradisi lebaran yang tidak boleh dilewatkan. Dan kali ini saya membeli paket makanan lebaran, karena satu dan lain hal saya tidak memasak dan suami pun menyetujui nya, dan karena makanan lebaran nya kami pesan, jadi saya bisa melakukan hal yang lain untuk persiapan lebaran. Saya pun meminta maaf kepada semuanya karena saya tidak masak dan Alhamdulillah mereka memaklumi nya. 

             Ini makanan lebaran tahun ini

Tradisi kami setelah makan biasanya pergi ke kosambi, tapi tahun ini kami berkumpul di rumah teteh di Margaasih. Iya, tahun ini adalah tahun pertama idul Fitri tanpa kehadiran orang tua, mama dan mamah. Qadarullah mama meninggalkan kami pada bulan November tahun 2020 yang menyisakan kesedihan yang mendalam pada kami semuanya, karena memang dimasa pandemi ini kami, saya terutama, jarang mengunjungi beliau, paling menggunakan video call. Ketika beliau sakit dengan wasilah sakit covid-19, kami keluarga tidak bisa menemani beliau di rumah sakit dan akhirnya beliau meninggal di rumah sakit. Sedih, karena begitu cepat mama meninggalkan kami, saya merasa bahwa beliau masih ada, selalu terngiang nasihat beliau dan doa-doanya untuk anak-anak. Semoga beliau di berikan ampunan oleh Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin.

Di Margaasih, kami berkumpul, Keluarga Dipa  minus teh Eli yang tidak bisa ke Bandung karena anjuran dilarang mudik, tapi kami melakukan video call. Semoga semuanya sehat dan bisa berkumpul kembali.

Foto keluarga Dipa family di Margaasih

Di hari kedua lebaran kami mengunjungi kakak ipar atau anak tertua di keluarga suami, tempatnya di Ciganitri. Alhamdulillah bisa berkumpul bersama di masa pandemi ini. Kami pun tetap melakukan protokol kesehatan, selalu memakai masker dan mencuci tangan.

    Foto keluarga Latief Muchtar di Ciganitri

Berkumpul bersama keluarga adalah hal yang utama, karena akan mempererat silaturahmi, dan saling mendo'akan diantara sesama saudara. 

Yang terpenting dari semua ini adalah ketulusan hati untuk saling memaafkan dan saling menjaga hati di bulan - bulan berikutnya.

Semoga semuanya sehat selalu, diberikan keberkahan dan keridhoan oleh Allah SWT. Aamiin.

Alhamdulillah

-dewi-




Jumat, 07 Mei 2021

Konstipasi; Faz anak yang kuat

 Jum'at, 7 Mei 2021

Bismillah

Hari ke 25 ramadhan

Dan kali ini kami menginap lagi di rumah sakit. Iya, sejak kemarin faz harus dirawat di rumah sakit lagi dengan kasus yang sama yaitu susah buang air besar, sudah satu Minggu gak keluar pup nya.

Faz saat mau masuk kamar

Awalnya saya gak mau periksa ke dokter, karena saya yakin pasti akan dirawat agar bisa ditangani dengan baik. Dan saya gak mau itu terjadi, karena saya memikirkan anak-anak yang lain yang harus saya tinggalkan ketika saya menginap di rumah sakit. Tapi saya menepis itu saat saya melihat faz kesakitan saat buang air besar. Dan suami juga menyuruh faz untuk di rawat agar bisa ditangani.

Baik,,, akhirnya faz pun dirawat dengan kasus konstipasi. Iya, kata dokter yang menangani, faz kena konstipasi atau sembelit dan ini harus ditindak dengan cara di wash out. Kalau tidak kasian sama faz nya yang pup nya sudah keras dan susah keluar.

Ya Allah, ada apa dengan faz...saya sedih karena mungkin ini kesalahan saya yang tidak memperhatikan kondisi faz ketika makan sesuatu. Jadi sekarang kata dokter, saya harus melihat reaksi faz saat diberi makan, apakah makanan itu membuat dia sembelit atau tidak. Jadi semacam trial and error Dan ini memang harus dilakukan pada anak yang kondisinya seperti faz. 

Ternyata semua yang saya lakukan belum tentu benar, dan apa yang saya lihat tutorial MPASI di YouTube belum tentu cocok dengan faz. Dokter meyakinkan saya bahwa daz akan normal jika penanganan nya baik sehingga saya harus waspada.

Kalau kata dokter memang kasus seperti faz ini banyak sekali, bahkan katanya sampai dewasa juga ada. Ada dokter, katanya, yang tidak bisa bab kalau dia tidak makan buah naga. Jadi dari kecil kalau dia mau bab harus makan dulu buah naga. Ya Allah, mudah-mudahan faz tidak seperti itu. Mudah-mudahan faz lancar lagi buat bab nya. Kemudian kata dokternya lagi bahwa konstipasi ini bukan penyakit berbahaya tapi penanganan nya ribet, seperti lingkaran setan katanya, jadi harus benar-benar ditangani dengan baik.

Saya dan suami bersyukur mendapatkan dokter yang kooperatif, yang enak diajak ngobrol dan memang penjelasan nya logis dan dia mau mendengarkan opini kita sebagai pasiennya, dan dia tidak menyalahkan sepenuhnya kepada orang tua, dia menjelaskan secara medis nya dengan jelas. Memang tidak mudah mencari dokter yang nyaman buat kita konsultasi, kadang ada dokter yang hanya seperlunya bicara dan kadang tidak mau mendengarkan kita, ya tidak semua hanya sulit saja menemukan yang cocok. Karena kita sebagai pasien harus merasa nyaman dan aman ketika kita , apalagi anak kita ditangani oleh dokter yang kooperatif. 

Penanganan yang dilakukan selama di rumah sakit yaitu dengan metode wash out. Setelah saya cari di google, ternyata wash out ini dilakukan pada pasien yang akan di operasi atau pasien dengan penyakit hirschsprung. Dimana ada gangguan syaraf yang mengendalikan pergerakan usus, jadi feses nya terperangkap di usus dan solusinya ya harus di wash out.

Dokter juga tidak mau langsung memvonis bahwa faz kena hirschsprung, karena kalau itu harus dilihat jaringannya. Jadi dokter hanya bilang bahwa faz kena konstipasi.

Jadi cara wash out yang saya lihat ketika suster melakukan nya ke faz yaitu memasukkan selang lunak ke dalam duburnya, tapi di olesi semacam pelumas agar selangnya masuk ke dubur, setelah itu dimasukkan cairan NaCl yanga hangat agar fesesnya mencair atau jadi lunak. Karena faz suka berontak ketika dilakukan wash out, jadi kadang suster kewalahan pas masukkan selangnya, memang tenaga faz kuat sekali. Saya coba menenangkan dia dengan mengusap pundaknya sambil dipegang agar tidak berontak. Saya tidak tega melihat dia kesakitan saat selang itu dimasukkan ke dalam duburnya, saya hanya bisa berdo'a, ya Allah lancarkan semuanya, saya yakin Faz kuat dan bisa melewati ini semua.

Setelah dilakukan beberapa kali wash out, akhirnya feses yang keras bisa keluar. Alhamdulillah bersyukur karena faz gak akan kesakitan lagi saat bab.

Faz langsung terlelap setelah dilakukan wash out

Ini memang baru pertama kali saya alami, karena anak-anak saya yang lain tidak pernah mengalami ini dan kata dokter memang suka ada yang berbeda diantara anak-anak. Jadi kalau Faz memang harus diperlakukan khusus agar kondisinya tidak berulang.

Ya Allah ujian yang datang dibulan ramadhan, bulan yang penuh dengan ampunan dan keberkahan, semoga dengan ujian ini kami semakin kuat dan semakin bersyukur atas kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kami.

Semua pasti ada hikmahnya. Karena semua ujian yang Allah berikan kepada hambanya pasti ada hikmah dibalik itu semua, tinggal kita peka dengan hikmah itu.

Semoga Faz selalu sehat dan selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT.

Aamiin ya rabbal 'alamin

Alhamdulillah





Senin, 03 Mei 2021

Membaca Al-Qur'an di 10 hari terakhir Ramadhan

Senin, 3 Mei 2021


Bismillah


Tulisan ini ditulis di malam 22 ramadhan 1442 H.


Alhamdulillah wa syukuri lah, bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada keluarga kami, karena dengan nikmatnya kami bisa sampai di bulan ramadhan ini dan memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan.

Memang tidak terasa sudah hampir selesai bulan ramadhan ini. Rasanya seperti kemarin kami menikmati makan sahur pertama kami. Berkumpul menikmati sahur dengan menu seadanya. Walaupun sekarang ada yang seru yaitu sahur bersama de faz, ya , anak bungsu kami yang kalau sahur suka bangun dan ikut nimbrung makan bersama-sama, kadang membuat heboh karena suka mengacak-acak makanan, kami jadi heboh semua, tapi alhamdulilah semua senang.

Masuk ke 10 hari ramadhan kami memfokuskan untuk banyak tadarus. Suami tadarus di masjid setiap malam sedangkan kami di rumah saja. Pasti ada saja godaan untuk membaca Al-Qur'an, tapi sebisa mungkin membaca Al-Qur'an di waktu luang agar waktunya bermanfaat.

Hanya satu impian kami yaitu mendapatkan malam Lailatul Qadar. Dengan lantunan do'a yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, yaitu

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibul ‘afwa fa’fu ‘anni

Artinya:”Ya Allah sungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau suka memberi ampunan, maka ampunilah daku.” (HR.Tirmidzi 3760 dan HR.Ibnu Majah 3850)

Doa ini yang dilantunkan saat 10 hari terakhir bulan ramadhan. Mengharapkan ampunan dari Allah atas dosa yang telah dilakukan. Tak lupa mengharapkan ridho dan keberkahan Nya.

Ujian yang silih berganti datang kepada kami membuat kami ikhlas dan ridho atas ketetapan Nya. Kami yakin bahwa Allah menurunkan ujian sesuai kemampuan kita. Sebagaimana firman Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 286.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Semoga dengan ujian yang Allah berikan membuat kami semakin bersyukur, semakin taat beribadah dan membuat kami menjadi ahli syurga. Aamiin ya rabbal 'alamin.


Alhamdulillah

-dewi-








 

 

 

 







Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...