Sabtu, 08 Februari 2020

Membentuk karakter anak lewat dongeng, day 10 : Jangan saling mengandalkan

Sabtu, 8 Februari 2020

Bismillah

Hari ini, Sabtu kami bepergian keluar kota, yaitu ke Garut. Kebetulan suami ada acara dan kami pun ikut.
Pulangnya maghrib dan kami kelelahan.
Tapi alhamdulillah sebelum tidur saya bercerita dulu.

Kali ini saya ambil dari buku tematik nya hessa.

Judulnya : " Lubang yang kecil"
Karakternya : kelinci besar dan kelinci kecil




Ceritanya tentang kelinci kecil dan kelinci yang besar.
Pada musim panas mereka hidup di sebuah liang. Keduanya bermain dan makan bersama.
Suatu ketika, muncul lubang kecil pada dinding liang yang mereka tempati. Kelinci besar berkata dalam hati bahwa lubang itu pasti akan diperbaiki oleh kelinci kecil. Ketika kelinci kecil melihat lubang itu, kelinci kecil itu pun berkata bahwa kelinci besar akan memperbaikinya.

Semakin hari lubangnya itu semakin besar, tapi kelinci kecil masih berfikir bahwa kelinci besar akan memperbaikinya, begitupun sebaliknya kelinci besar berfikir bahwa kelinci kecil yang akan memperbaikinya.

Demikianlah mereka saling mengandalkan tanpa ada yang berbuat apa-apa.
Ketika musim hujan tiba, hujan lebat mengguyur lubang itu dan lubang itu tidak bisa menahannya. Akhirnya tempat tinggal mereka jebol diterjang air. Kedua kelinci malas dan ceroboh itu tidak lagi memiliki rumah. Keduanya menangis menyesali diri.

Jangan menunda untuk merawat atau memeprbaiki sesuatu aebelun bahaya besar menimpa.

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day10
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Membentuk karakter anak dengan mendongeng, day 9 : Belajar dari film

Sabtu, 8 Februari 2020

Bismillah

Ada cerita yang menarik di hari jum'at kemarin. Kebetulan saya sedang melihat lihat facebook dan saya menemukan suatu film yang sangat sedih, film india, saya terharu dengan cerita dari film itu.
Saya pun berinisiatif untuk menceritakannya pada hessa.
Dan saat itu pula hessa penasaran, dan dia ingin menonton film nya, langsung aku cari di youtube ternyata ada. Judul film nya adalah " Taare Zameen Par" yang dibintangi oleh amir khan, dan katanya ini film yang sukses buat amir khan.



Tapi sebelum dia menonton filmnya, saya sempat menceritakan isi dari cerita itu.

Jadi isinya adalah mengenai anak yang disleksia. Karena hessa belum mengerti apa itu disleksia, maka saya bilang bahwa anak itu tidak bisa membaca dam menulis, kalau melihat tulisan, katanya tulisan nya sedang berdansa. 
Yang menjadi masalahnya adalah semua orang disekitarnya, termasuk guru-gurunya, teman-temannya, sampai orang tuanya membully dia dan dia di cap sebagai anak yang bodoh yang tidak bisa apa-apa. 

Sampai anak itu terpuruk, memberontak dan tidak percaya diri. Dia merasa sendirian di dunia ini. Ketika orang tuanya memindahkan sekolah nya ke sekolah asrama, dia bertemu dengan guru yang baik, dia guru seni. Awalnya guru itu juga belum mengetahui masalah dari anak itu, tapi setelah dianalisis ternyata dia mengidap disleksia, tidak bisa membaca dan menulis. Guru itu kemudian memberikan semangat kepada anak itu, dia bertemu dengan orang tuanya dan saat itu pula gurunya itu tahu bahwa anak itu ternyata suka melukis. 
Nah, dari situ gurunya mulai mendekati dia dengan pendekatan melukis. Anak itu pun merasa dihargai, di apresiasi. Akhirnya dia mulai percaya diri. Tapi dia masih malu dengan ketidak bisaannya membaca dan menulis, akhirnya guru itu memberikan privat dan mengajarkan dia membaca dan menulis dengan pendekatan seni. Akhirnya dia bisa membaca dan menulis, dia pun merasa bangga. 
Klimaks nya yaitu pada saat ada kompetisi melukis di sekolahnya, gurunya menyuruh dia untuk mengikutinya, tapi dia tidak percaya diri, takut ditertawakan, takut tidak bisa. Tapi setelah dia merenung, dia akhirnya ikut dan datang ke kompetisi melukis itu.
Setelah hasil penilaian selesai dan ternyata dia menjadi juara pertama, dan dia tidak percaya diri untuk maju kedepan, tapi karena dukungan guru dan teman-temannya dia akhirnya kedepan untuk menerima piagam, dan saat itu dia langsung memeluk gurunya itu, menangis tidak percaya.
Saat jtulah kepercayaan dirinya mulai tumbuh, prestasinya melesat dan orang tuanya pun tidak percaya akan hal itu.
Gurunya itulah yang telah menemukan kelebihan dari anak tersebut dan satu hal yang paling penting, yaitu apresiasi. 

Apapun yang dilakukan anak apresiasilah apa yang dilakukan, kalaupun ada kesalahan itu hanyalah sedikit dari kelebihan-kelebihan seorang anak.

Dari film itu semoga hessa bisa belajar untuk percaya diri, dan ini sebenarnya pelajaran buat saya sebagai orang tua agar terus menghargai anak-anak dan melihat kelebihan dibandingakan dengan melihat kekurangannya.

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day9
#Level10

Membentuk karakter anak lewat dongeng, day 8 : Keberaniaan

Sabtu, 8 Februari 2020

Bismillah

Cerita ini saya sampaikan di hari kamis yang manis, tapi hessa saat itu sudah mulai terkantuk kantuk. Wah saya pikir harus sekarang saya dongengkan cerita dari buku kak andi yudha.

Ceritanya tentang keberanian.
Karakter kali ini adalah binatang gurita, dan ada juga binatang laut lainnya yang mendukung cerita ini.

Jadi ceritanya ada gurita yang bernama gita dan sepupunya gita. Gita baru sampai ke rumahnya guta dan dia ingin jalan-jalan. Tapi kata guta hati-hati karena disini ada hiu karang yang jahat. Karena pernah guta dikejar-kejar hiu kerang itu, makanya sekarang guta kalau keluar rumah membawa tinta gelap untuk melindungi diri.

Ketika guta pergi bekerja, gita keluar rumah dan dia langsung kagum dengan keindahan hutan terumbu karang. Tapi dijalan gita bertemu dengan ikan badut pelatuk. Dia memperingati gita agar berhati-hati karena ada hiu perkasa yang suka memangsa.

Tak lama kemudian gita bertemu dengan Bintang Laut, Siput dan ikan Kakatua dan mereka pun sama memperingati gita agar berhati-hati dengan hiu.
Tapi gita tidak takut...
Ketika gita merasa tidak ketakutan, ikan kakatua memberitahukan bahwa ada hiu di belakang gita.
Dan seketika itu, gita langsung melihat ke belakang dan memang ternyata ada hiu yang sedang berenang menuju arah gita. Giginya yang tajam membuat gita ketakutan. Tapi gita ingat cerita guta tentang hiu dan dia meraba kantong tubuhnya dan perrsediaan tintanya masih ada. Gita jadi lebih tenang. Ia diam tidak bergerak.
Gita menunggu hiu berenang ke arahnya. Lalu ia berhitung, satu, dua tiga ! Slasss....
Hiu melesat ke arahnya. Saat hiu tepat di hadapannya, gita menyemprotkan tinta ke arah mata hiu. Kabut tinta hitam pun menyelubungi hiu. "Aduh! Aku tidak bisa melihat! " kata hiu. Gita langsung melarikan diri. Semua ikan menyalaminya karena keberaniaanya dan gita tidak akan mengulanginya lagi berjalan-jalan ke luar rumah sendirian.



Alhamdulillah.

#Tantangan10hari
#Day8
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Jumat, 07 Februari 2020

Membentuk karakter anak dengan mendongeng, day 7: Harus punya rasa belas kasih dan rasa memaafkan

Jum'at, 7 Februari 2020

Bismillah

Saat itu, siang hari setelah hessa pulang sekolah, dia nampak kelelahan, dan setelah dia mengganti seragamnya, langsung dia menghampiri saya yang sedang berada di kamar. Saya tanya, kenapa koq lemes? Dia jawab, masih sakit. Memang saat itu dia sedang sakit dibagian perutnya, tapi memaksa untuk sekolah. Akhirnya dia sekolah dan ternyata pulang nya dia mengeluh sakit lagi. Dan saya biarkan dia rebahan di kasur.

Kemudian saya ada ide untuk mendongeng, biar hessa agar terhibur. 
Dengan bahan kaleng, yang saya gunakan untuk efek suara.

Ceritanya seperti ini:

Pada suatu hari di hutan belantara hidup seorang nenek dan cucu nya. Mereka sangat hidup sederhana. Nenek pada pagi hari pergi mencari kayu bakar di tengah hutan, sedangkan cucunya menjaga di rumah. (sesekali saya memukul kaleng untuk efek suara dan itu membuat hessa senang dan tertawa). Pada siang hari ada yang mengetuk pintu, cucunya kaget karena masih siang koq neneknya sudah pulang, padahal biasanya menjelang sore. Pada saat dia sedang melamun, terdengar ketukan lagi..tok tok tok. Ah, siapa diluar? Cucunya bertanya kepada orang yang mengetuk di luar. Kemudian cucu itu mengintip di jendela, karena dia ingat pesan neneknya bahwa dia tidak boleh membuka kan pintu buat siapapun kecuali neneknya, tapi pada saat itu dia penasaran. Dia melihat seorang anak remaja yang sedang membawa buku. Cucunya pun langsung berfikir, mungkin kakak ini jualan buku, aku kan senang buku, fikirnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, dia membuka kan pintunya, dan dia melihat sosok kakak di depan pintu.
Jreng jreng...saya memukul kaleng itu.
"kakak siapa?" tanya cucunya
"apakah benar ini rumahnya nenek marni?" kakak itu balik bertanya.
"iya, ini rumah nenak marni. Tapi kakak siapa?" cucunya terus bertanya, tapi tidak pernah dijawab oleh kakak itu.
Kakak itu malah melihat-lihat ke sekeliling rumah itu. Dan tanpa berpikir panjang...jreng jreng...kakak itu langsung menyeruduk masuk , sampai kakak itu mendorong cucu nenek marni. 
"akhirnya aku bisa masuk ke rumah nenek marni...ha ha ha..." dengan suara menggelegar dia tertawa terbahak bahak membuat cucu itu kaget.
Karena cucunya masih kecil, kakak itu bisa melumpuhkannya dan menyekapnya di kursi.
"ah, aku akan menunggu nenek marni disini" sambil duduk di kursi ramu.
Beberapa lama kemudian, kakak itu terlihat gelisah karena nenek marni belum datang.
Sambil terkantuk kantuk kakak itu menonton televisi yang ada diruang tamu. Tanpa sadar dia itu tertidur..
Beberapa saat kemudian ada yang membuka kan pintu dengan hati- hati, ternyata itu nenek marni.
Dia melihat cucunya yang terikat. Dan nenek itu langsung melepaskan ikatannya dan menyuruh cucunya itu untuk keluar rumah dengan tenang, tanpa berisik.
Setelah cucunya keluar, nenek itu masuk ke dapur, dan membawa suatu barang yang akan dia pakai untuk melawan orang itu.
Akhirnya orang itu terbangun dan kaget melihat nenek mani sudah berada di hadapannya.
"Oh, nenek sudah pulang" orang itu berkata dengan sinisnya. "Pasti anak itu nenek yang lepaskan? Betulkan?" sambil menunjuk kursi yang tadi dipakai untuk mengikat cucu nenek .
"Benar saya yang lepaskan" kata nenek
"Siapa kamu?" " Beraninya datang ke rumah saya?" nenek bertanya sambil mengacungkan benda yang dia pegang.
"Apakah nenek tidak ingat dengan saya?" " apakah nenek sudah lupa dengan saya?" orang  itu balik bertanya.
" memangnya kamu siapa?" nenek bertanya kembali
"ha ha ha,,,,ternyata nenek sudah melupakan saya", "saya sedih nek, kenapa nenek melupakan saya" sambil terisak orang itu menjawabnya.
"Nenek ingat peristiwa 10 tahun lalu, saat saya berumur 10 tahun dan orang tua saya meninggal dan saya hanya punya nenek dan ternyata nenek mengirim saya ke panti asuhan, nenek membiarkan saya disana dengan orang-orang yang saya benci, orang - orang yang saya tidak kenal" orang itu bercerita dengan sambil terisak.

Saat itu hessa mulai serius mendengarkan saya bercerita dan seskali kaget saat saya memukul kaleng itu...

"Apakah kamu Burhan?" nenek itu bertanya kepada orang itu
"Iya, ..aku burhan...yang nenek terlantarkan 10 tahun yang lalu"
"Burhan...kamu masih hidup, sehat dan baik baik saja" kata nenek sambil melepaskan barang yang sedang dipegangnya.
"kenapa nek?" " apakah nenek mengharapkan saya mati" setengah teriak orang itu bertanya.
"bukan itu burhan bukan,,,,nenek sangat senang kamu baik baik saja" sambil berurai air mata nenek itu menjawab.
Akhirnya nenek itu menceritakan kenapa dia menitipkan burhan dan meninggalkannya.
Seketika itu pula orang itu terjatuh dan tersungkur, dia menyesal atas apa yang dia lakukan, dia sudah berniat jahat kepada neneknya yang ternyata tidak bersalah. Dia sebenarnya ingin balas dendam, tapi dia menyesal punya niat seperti itu.
" Sekarang apa yang kamu inginkan"?
Nenek bertanya
"Saya ingin bersama nenek, saya ingin hidup bersama nenek, izinkan saya nek" Burhan menjawab dengan nada penyesalan.
" Baik, saya akan mengizinkan kamu tinggal disini, tapi hilangkan dulu semua rasa sakit hati kamu, rasa dendam kamu agar kamu bisa hidup dengan baik" nenek memberikan nasehat kepada burhan.
" Baik nek, saya janji" Burhan pun berjanji sambil memeluk neneknya itu.
Akhirnya mereka hidup bahagia.
Treng trerng....kaleng pun saya pukul lagi.😊

Sebenarnya pas saya ceritain tidak terlalu panjang, banyak improvisasi dan efek suara yang saya keluarkan dari memukul kaleng itu.
Pokoknya hessa suka sekali, bahkan dia minta ceita lagi. Saya bilang besok lagi 😊

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day7
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Rabu, 05 Februari 2020

Membentuk karakter anak dengan mendongeng, day 6 : Jadi Juara

Rabu, 5 Februari 2020
Bismillah

Malam ini alhamdulillah saya bisa membacakan cerita yang ada di buku. Sebenarnya tadi siang ada dongeng lagi yang saya buat bersama hessa, dan itu saya karang sendiri, tanpa buku, hanya improvisasi saya dengan menggunakan kaleng bekas  wafer keju. Tapi saya tulis besok saja.

Nah, malam ini cerita yang saya bacakan masih sama saya ambil dari buku kak andi yudha, yang berjudul "jadi juara" yang ditulis oleh teh Nia Kurniawati. Cerita ini termasuk cerita motivasi, bahwa kita tidak boleh menyerah dan tidak malu untuk bertanya dan meminta bantuan.

Ceritanya yaitu ada seekor bebek kecil yang ingin ikut lomba membuat mobil-mobilan darinkulit jeruk. Tapi masalahnya dia tidak bisa. Pada suatu saat dia bertemu dengan musang, dan musang melihat bebek kecil sangat gelisah, musang pun bertanya, tapi bebek kecil malu untuk mengatakannya, dan akhirnya dia tidak jadi meminta tolong pada musang. Akhirnya musang pergi.
Pada saat bebek kecil berjalan dia kelelahan dan dia beristirahat dibawah pohon, kemudian dia mengambil kulit jeruk di dalam tasnya, dan dia mencoba membuat mobil-mobilan nya tapi tetap saja gagal. Akhirnya dia menyerah.

Tapi beberapa lama, musang datang dan melihat kulit jeruknya berserakan, kemudian musang bertanya, " Eh, kamu sedang apa? Mengapa banyak kulit jeruk disini?"
Kemudian bebek menjelaskan bahwa dia ingin membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk tapi susah. Dan dia malu untuk bertanya, takut ditertawakan. Musang kemudian membantunya dengan mengajari bebek kecil itu membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk.
Keesokan harinya, bebek kecil berteriak dan didengar oleh musang, ternyata bebek kecil menjadi juara dan dia sangat berterima kasih kepada musang karena sudah membantunya, dan musang pun ikut bahagia. Setelah itu bebek kecil menjadi pemberani. Berani bertanya bila tidak tahu.




Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day6
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Selasa, 04 Februari 2020

Membangun karakter anak dengan mendongeng, day 5 : Persahabatan Kucing dan Angsa

Selasa, 4 Februari 2020

Bismillah

Mendongeng jadi kebiasaan saya dan hessa sebelum tidur. Kebetulan ketika saya melihat buku tematik hessa dan saya buka, ternyata ada cerita dongeng di situ dan kebetulan juga ada PR mengenai cerita itu.
Jadilah itu bahan cerita saya pada saat hessa mau tidur.

Hessa seperti biasa memposisikan dirinya di kasur dan mulailah saya bercerita.

Cerita nya tentang persahabatan antara angsa dan kucing, dimana mereka awalnya sangatlah rukun, sampai suatu saat ada kejadian kucing menangkap ikan besar sekali, dan dengan pikiran picik nya, kucing itu ingin memakan ikan sendirian tanpa membaginya kepada si angsa, tapi malang, hal itu terlihat oleh si angsa, si kucing langsung membawa ikan tersebut lari dan membuat angsa mengejar kucing itu dan kemudian kucing mendorong embet yang berisi cairan lilin yang panas, sehingga menimpa si angsa. Angsa pun kepanasan dan langsung menuju kolam dan menceburkan dirinya kedalam kolam tersebut. Sementara si kucing terus berlari. Dan pada saat itu angsa selalu menceburkan dirinya kedalam air sambil mengepakkan aayapnay dan berkata :"kwang..kwang...keang...(curang...curang...curang)!"



Itulah ceritanya, dan isi dari cerita itu mengenai hidup rukun dengan teman dan harus selalu berbagi.

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day5
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Minggu, 02 Februari 2020

Pengikat Makna Habituasi Cinta , Sejuta Cinta

Minggu, 2 Februari 2020

Bismillah

Tanggal cantik di hari ini, insya allah saya akan berbagi tulisan mengenai sesuatu hal yang membuat saya bahagia dengan berbagi atau melakukan sesuatu yang membuat orang lain bahagia.

1. Sedekah Jum'at


Sudah beberapa bulan ini alhamdulillah kami, saya dan suami, rutin mengirimkan nasi bungkus ke mesjid terdekat. Tidak banyak, hanya beberapa bungkus, dan itu pun kami bagikan untuk penceramah dan beberapa orang yang suka membersihkan mesjid pada hari Jum'at. Kami merasa ada kebahagiaan tersendiri saat memberikannya, walaupun belum banyak tapi mudah-mudahan kami istiqamah dalam kegiatan ini.

Tapi kami sudah mulai bertekad juga memberikan satu bungkus nasi ke tukang gojek dan alhamdulillah itu sudah kami lakukan juga.

Dan baru tahun ini kami mulai membagikan nya ke mesjid yang lain yaitu mesjid dimana bapak saya menjadi DKM nya. Bapak saya menyambut baik niat kami dan alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan sekali lagi, mudah-mudahan istiqamah dalam kegiatan ini.

2. Berkunjung ke Pesantren


Hal ini kami lakukan setiap dua minggu sekali. Dan Kebetulan selain anak-anak kami yang sekolah di sana, ada juga keponakan-keponakan yaitu anak dari kakak-kakak. Saat kami berkunjung ke sana, kami selalu membawakan makanan yang mereka sukai, makan bersama sambil berbincang-bincang, kadang mereka curhat tentang hal-hal yang ada di pesantren, saya pun selalu berbagi ilmu tentang bagaimana bertahan hidup jauh dari orang tua, bagaimana menyimpan rindu untuk  bertemu orang tua, itu semua saya lakukan untuk membuat mereka selalu semangat dalam menuntut ilnu.
Semoga mereka selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

3. Menolong orang lain

Saat saya dan suami pergi ke suatu supermarket bangunan, dan mengantri di kasir saya menemukan seorang pria di depan saya yang sedang bertransaksi sibuk mencari uang untuk membayar barangnya, saya perhatikan dia, dan akhirnya dia pun menemikan uang itu dan membayarnya, tapi tiba-tiba dia tidak sengaja menjatuhkan beberapa uang nya ke lantai, dia tidak melihatnya dan saya refleks memberitahukan dia bahwa uangnya jatuh, dia pun berterima kasih. Memang sederhana dan pasti semua orang melakukan apa yang saya lakukan, tapi itu membuat saya bangga pada diri saya sendiri bahwa saya sudah membantu orang lain.

#materi1
#empati
#HabituasiSejutaCinta
#IbuProfesional

Membangun karakter anak lewat dongeng, day 4 : Sedikit cerita dari pesantren

Minggu, 2 Februari 2020

Bismillah

Sebenarnya ini adalah aktivitas pada hari Jum'at kemarin, ketika saya pulang dari kunjungan ke pesantren anak-anak saya di daerah Padalarang.

Saya pulang agak malam karena terjadi sesuatu di tol yang menyebabkan kemacetan, jadi pulang ke rumahnya agak terlambat dan itu membuat hessa jadi agak ngambek. Karena memang hessa gak ikut kami.

Ketika sudah pulang, dan aktivitas atau kegiatan sebelum tidur kami lakukan, alhamdulillah pas kami pulang, hessa belum tidur jadi bisa menemani dia sebelum tidur.

Kemudian mulailah saya bercerita mengenai kegiatan saya di pesantren.
Ada kejadian yang harus saya ceritakan kepada hessa, agar hessa bisa belajar dari kejadian itu.
"Umi mau cerita tadi di Pesantren" saya membuka pembicaraan dengan hessa.
"Apa itu?" kata hessa antusias
" Jadi tadi pas umi kumpul sama teteh-teteh ada anak yang nyamperin, terus dia liatin kita, tapi gak ngomong, langsung deketin trus ngeliatin makanan yang ada, "
Hessa diam tidak banyak komentar, kemudian saya lanjutkan ceritanya.
"Terus umi tawarin makanan ke anak itu, umi kasih jeruk 2, langsung dia pergi, udah aja pergi, tapi beberapa menit kemudian dia datang lagi sambil ngeliatin makanan lagi, umi langsung kasih dia roti, eh langsung pergi lagi"
"Emang dia anak siapa?" kata hessa penasaran
Saya bilang itu anak dari orang tua lain yang lagi berkunjung juga.
Tapi akhirnya dia gak datang lagi, sama ibunya sudah dikasih tahu dan ibunya langsung minta maaf atas kelakuan anak itu.

Kemudian saya tanya ke hessa, nanti kalau hessa lagi di tempat umum terus ada yang lagi makan, hessa ngedeketin gak? Atau ngeliatin makannya gak? Dia bilang, gak atuh mi, kan aku udah gede. Iya sih dia udah besar dan tidak mungkin juga melakukan itu, tapi saya hanya ingin memasukkan pelajaran kepada dia, bahwa gak boleh kayak gitu, harus sopan dan harus bersyukur atas apa yang kita punya.

Saat saya sudah selesai berceita, langsung kami baca do'a mau tidur dan akhirnya kami pun tertidur.

Saya berharap bahwa hessa menjadi anak yang punya etika dan sopan santun kepada orang lain dan menghargai orang lain.

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day4
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...