Sabtu, 08 Februari 2020

Membentuk karakter anak dengan mendongeng, day 9 : Belajar dari film

Sabtu, 8 Februari 2020

Bismillah

Ada cerita yang menarik di hari jum'at kemarin. Kebetulan saya sedang melihat lihat facebook dan saya menemukan suatu film yang sangat sedih, film india, saya terharu dengan cerita dari film itu.
Saya pun berinisiatif untuk menceritakannya pada hessa.
Dan saat itu pula hessa penasaran, dan dia ingin menonton film nya, langsung aku cari di youtube ternyata ada. Judul film nya adalah " Taare Zameen Par" yang dibintangi oleh amir khan, dan katanya ini film yang sukses buat amir khan.



Tapi sebelum dia menonton filmnya, saya sempat menceritakan isi dari cerita itu.

Jadi isinya adalah mengenai anak yang disleksia. Karena hessa belum mengerti apa itu disleksia, maka saya bilang bahwa anak itu tidak bisa membaca dam menulis, kalau melihat tulisan, katanya tulisan nya sedang berdansa. 
Yang menjadi masalahnya adalah semua orang disekitarnya, termasuk guru-gurunya, teman-temannya, sampai orang tuanya membully dia dan dia di cap sebagai anak yang bodoh yang tidak bisa apa-apa. 

Sampai anak itu terpuruk, memberontak dan tidak percaya diri. Dia merasa sendirian di dunia ini. Ketika orang tuanya memindahkan sekolah nya ke sekolah asrama, dia bertemu dengan guru yang baik, dia guru seni. Awalnya guru itu juga belum mengetahui masalah dari anak itu, tapi setelah dianalisis ternyata dia mengidap disleksia, tidak bisa membaca dan menulis. Guru itu kemudian memberikan semangat kepada anak itu, dia bertemu dengan orang tuanya dan saat itu pula gurunya itu tahu bahwa anak itu ternyata suka melukis. 
Nah, dari situ gurunya mulai mendekati dia dengan pendekatan melukis. Anak itu pun merasa dihargai, di apresiasi. Akhirnya dia mulai percaya diri. Tapi dia masih malu dengan ketidak bisaannya membaca dan menulis, akhirnya guru itu memberikan privat dan mengajarkan dia membaca dan menulis dengan pendekatan seni. Akhirnya dia bisa membaca dan menulis, dia pun merasa bangga. 
Klimaks nya yaitu pada saat ada kompetisi melukis di sekolahnya, gurunya menyuruh dia untuk mengikutinya, tapi dia tidak percaya diri, takut ditertawakan, takut tidak bisa. Tapi setelah dia merenung, dia akhirnya ikut dan datang ke kompetisi melukis itu.
Setelah hasil penilaian selesai dan ternyata dia menjadi juara pertama, dan dia tidak percaya diri untuk maju kedepan, tapi karena dukungan guru dan teman-temannya dia akhirnya kedepan untuk menerima piagam, dan saat itu dia langsung memeluk gurunya itu, menangis tidak percaya.
Saat jtulah kepercayaan dirinya mulai tumbuh, prestasinya melesat dan orang tuanya pun tidak percaya akan hal itu.
Gurunya itulah yang telah menemukan kelebihan dari anak tersebut dan satu hal yang paling penting, yaitu apresiasi. 

Apapun yang dilakukan anak apresiasilah apa yang dilakukan, kalaupun ada kesalahan itu hanyalah sedikit dari kelebihan-kelebihan seorang anak.

Dari film itu semoga hessa bisa belajar untuk percaya diri, dan ini sebenarnya pelajaran buat saya sebagai orang tua agar terus menghargai anak-anak dan melihat kelebihan dibandingakan dengan melihat kekurangannya.

Alhamdulillah

#Tantangan10hari
#Day9
#Level10

#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...