Selasa, 17 Agustus 2021

Belajar kehidupan dari anak

Foto teh Hasya sedang melakukan kegiatan ( teh Hasya yang pakai kacamata)

Senang dan terharu saat melihat teh Hasya tersenyum bahagia di tempat belajar nya sekarang. Seolah dia menikmati setiap kegiatannya. Tidak terasa bercucuran air mata ini, teringat perjuangannya menemukan sekolah yang menerima pindahan. Banyak cerita yang dia lalui. Ada tawa, tangis mengiringi perjalanan dia dan kami, saya serta suami. Tidak ada perbuatan yang sia-sia.

Ahamdulillah sekarang teh Hasya sedang berjuang mewujudkan cita-citanya di tempat yang insya allah akan menjadi titik awal perjuangannya dan mudah-mudahan Allah selalu memberikan kemudahan di setiap langkah nya.

Di Setiap kejadian ada hikmah yang besar dan baik dibalik itu semua. Memang dalam hati ada sedikit penyesalan atas apa yang telah terjadi di masa lalu, tapi kalau kita terus berpikir ke masa lalu maka kita tidak akan pernah maju. 

Teh Hasya pernah berkata, "umi, aku sudah melupakan itu semua, sekarang teteh mau fokus buat belajar dan meraih cita-cita teteh, do'a in ya umi" Ya Allah sebegitu besarnya kah hati dia, sampai-sampai dia begitu mudahnya bisa melupakan itu semua? Seberapa sakit hatinya kami saat itu dan itulah yang membuat saya tidak bisa lupa. 

Tapi dia kuat, tegar, kedewasaan berpikirnya membuat saya yakin dia akan menjadi orang yang hebat, orang yang bermanfaat bagi orang lain, orang yang selalu berempati, orang yang selalu rendah hati, dan orang yang sukses. 

Hanya do'a yang kini bisa kami lakukan mengiringi langkahnya, agar dia senantiasa diberikan  kesehatan, selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah serta senantiasa semangat dalam belajarnya dan fokus dalam setiap langkahnya agar bisa terwujud cita-cita dan impiannya.

Pernah juga dia berkata bahwa saya terlalu overthinking. Iya, memang itulah kelemahan ku saat ini, selalu overthinking. Masalah kecil menjadi besar karena saya berpikir macam-macam dan berlebihan. Tapi dengan entengnya teh Hasya berkata "jangan terlalu dipikirkan mi, nanti stress" hmm, anak usia 16 tahun sudah tahu kata stress. Mungkin karena dia melihat uminya yang cenderung selalu berpikir keras dalam hal apapun, selalu overthinking dalam menanggapi sesuatu.

Dari dia aku belajar, semua akan mudah kalau kita anggap mudah, dan semua akan sulit kalau kita menganggapnya sulit.

Berubah menjadi orang yang besar hati adalah sulit, iya memang sulit, tidak bisa belajar sebentar, semua butuh proses dan ditempa oleh pengalaman dan  itulah yang akan membuat kita kuat dan hati kita akan luas, seluas samudera. 

Memang kalau dipikir-pikir, overthinking itu sebaiknya dihindari. Ini akan mengakibatkan kita stress dini. Bukan mencari solusi tapi akan membuat masalah baru. 

Overthinking atau berpikir secara berlebihan adalah suatu hal yang akan berdampak yang tidak baik bagi kita bahkan kesehatan kita.

Sifat overthinking yang saya alami akhir-akhir ini mungkin dampak dari pandemi yang belum juga berakhir. Dan memang itu terjadi saat mulai pandemi ini. Sebagai orang tua apalagi seorang ibu pasti akan lebih overthinking disaat seperti ini. Memang dulu tidak parah seperti ini, kalau sekarang semuanya serba overthinking dan yang sering sekali mengingatkan nya adalah teh Hasya. Dia selalu memberikan masukan kalau saya sudah mulai menunjukkan overthinking. Tapi kadang saya suka mengelak bahwa saya tidak overthinking, merasa bahwa saya biasa-biasa aja dalam menyikapi sesuatu, tapi tidak begitu yang dilihat oleh teh Hasya, oleh karena itu dia selalu ada ketika saya mulai overthinking.

Saat sekarang dia mulai masuk pesantren, dirumah seakan-akan tidak ada yang mengawasi saya, tapi saya mencoba belajar sendiri dan mengerti diri sendiri. 

Belajar kepada anak adalah hal yang luar biasa, tidak perlu malu untuk menunjukkan kekaguman kita kepada anak, tidak perlu ragu untuk meminta nasehat kepada anak kita, karena mereka hidup di jaman nya sekarang yang mungkin kita sebagai orang tua tidak mengerti atau perlu belajar lagi. 

Semoga kita para orang tua lebih mengerti akan anak-anak kita dan semoga mereka juga belajar untuk selalu menghormati kita.

Saung kayu Ihsan, Garut.

Alhamdulillah

-wie-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...