Bangkit dari masalah

Ahad, 18 Agustus 2019

Bismillah

Masalah adalah suatu pemicu untuk berubah lebih baik lagi.
Tersentak ketika masalah itu muncul, wajar manusiawi. Dari situlah syetan muncul dibenak kita, salah aku apa? Kenapa bisa terjadi seperti ini? Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? Itulah yang akan kita pikirkan, syetan bermain dengan pikiran kita, agar kita terus terpuruk dalam masalah itu dan jauh dari solusi apalagi dekat dengan Allah.

Saat itulah sebagai orang yang beriman, beristighfar adalah hal yang paling penting dan utama agar kita tetap dalam jalan Allah, hati kita ingat kepada Allah saat masalah itu tiba.
Beristighfar sebanyak banyaknya, bermuhasabah diri, menyadari bahwa masalah yang terjadi adalah suatu batu loncatan atau pemicu kita untuk berubah lebih baik lagi.

"Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuatu dengan kesanggupannya" ( Al-Baqarah: 286)

"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui " (Al-Baqarah: 216)

Masalah yang saya alami akhir-akhir ini adalah masa perbaikan diri, mungkin diri ini memang salah dan saatnya meminta maaf. Dan berdo'a semoga masalah yang sama tidak terulang lagi. Andaikan saja memang saya benar, biarkan Allah yang akan menunjukkan kebenaran itu.
Itulah yang namanya pasrah, ikhlas dalam menerima masalah.
Tapi kalaupun harus menangis, menangislah, jika memang menangis bisa meluapkan keresahan hati.
Tapi satu yang harus diingat, jangan terlalu terpuruk dengan masalah yang ada.
Muhasabah diri.
Introspeksi

Alhamdulillah