Selasa, 15 Juni 2021

Berpetualang di hari Minggu

Selasa, 15 Juni 2021

Bismillah


Hari Minggu tanggal 13 Juni 2021 kami sekeluarga rencana ingin jalan-jalan, sambil menghirup udara segar, jadi tempat nya harus yang terbuka dan banyak pohon. Dari malam kami mencari tempat itu di Bandung, dan pilihan kami yaitu pergi ke taman hutan raya Ir. H. Djuanda dago atau istilahnya dago pakar. Sebenarnya tempat ini rekomendasi Abi, karena dia ingin selain jalan-jalan tapi ada juga hikingnya sedikit. Baiklah..niat hiking akhirnya terlaksana 😁


Akan saya tuliskan tempat yang kami kunjungi di hari minggu itu:


  1. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda


Tujuan pertama yaitu ke taman hutan raya Ir. H. Djuanda atau kalau orang Bandung biasanya menyebutnya dago pakar. Ada yang berbeda kali ini dengan cara masuk ke dago pakar ini, yaitu harus daftar via online, mungkin karena pandemi ini semuanya harus diatur, sehingga pengunjung tidak terlalu membludak. Kami pun daftar via online di web nya tahura yaitu di https://tahuradjuanda.jabarprov.go.id nanti disana akan diarahkan waktu kedatangan kemudian berapa orang yang akan berkunjung. Harga tiket masuknya lumayan terjangkau sekitar 12.000/orang. Setelah reservasi online kita pun akan mendapatkan kode reservasi yang digunakan untuk masuk ke dago pakar.

Kami pergi sekitar jam 8 pagi menggunakan grab, kebetulan mobil sedang ada tidak ada jadi kami pakai grab saja. Tidak lama sekitar 30 menit kami sampai di lokasi. Di lokasi kami diarahkan ke tiket masuk yang sudah dipasang pembatas, dan yang mengantri pun hanya satu orang saja, yang lainnya bisa menunggu di pintu masuk yang lain. Alhamdulillah kami pun masuk dan mendapatkan tiketnya, setelah menunjukkan kode reservasi dan membayar tiketnya.




karena hari Minggu mungkin jadi pagi-pagi sudah ada banyak orang, tapi masih bisa lah jaga jarak karena areanya luas. Kami pun menyusuri hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan dengan udara yang segar, sesekali kami membuka masker untuk menghirup udara segar. Kami pun berjalan menuju ke arah goa Belanda.


 Walaupun sudah beberapa kali berkunjung tapi selalu berbeda rasanya, apa mungkin karena bareng keluarga? Mungkin saja, jadi lebih rileks. Setelah tiba di goa Belanda kami pun beristirahat dulu, lumayan ternyata jalan kakinya.



Hessa, beli jagung bakar yang dijual disekitar situ, harganya 10rb. Setelah beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan, awalnya kami hanya ingin sampai goa Belanda dan putar balik kembali tapi Abi mengajak kita ke Curug yang kalau di petanya berjarak kurang lebih 1,8 km ke Curug koleang, tapi kalau ke Curug yang lain agak jauh, jadi kami pun sepakat untuk berjalan lagi menuju Curug yang terdekat yaitu Curug koleang. Setelah berjalan ternyata jauh juga, anak-anak sudah mulai mengeluh dan saya pun sudah kecapekan juga, jadi kami sesekali beristirahat. Tapi memang capeknya terobati dengan pemandangan yang bagus dan udara yang segar. Ada kejadian yang menarik saat perjalanan, yaitu hessa dikejar oleh seekor monyet, memang banyak monyet di sekitar itu, hessa pun lari, kenapa dikejar karena ternyata hessa memegang jagung bakar yang katanya kalau ada yang makan harus hati-hati, monyet nya suka merebut makanan itu, jadi ketika hessa dikejar, langsung saja sama Abi di kasihkan jagung itu ke monyetnya. Ya lumayan hiburan 😁

Akhirnya setelah berjalan jauh sekitar kurang lebih 3 km kami sampai ke peristirahatan terakhir sebelum ke Curug, kami pun istirahat dulu, hessa makan coklat dan Abi minum Energen dulu. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan, dan kami harus menyeberang menggunakan jembatan yang dinaiki maksimal 4 orang, seru sih.


Setelah melewati jembatan kami pun berjalan kembali dan ternyata debit air curugnya sedikit jadi terlihat kering. Jadi kami memutuskan tidak melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami putar balik. 

Kemudian kami menuju goa Jepang, dan disini tidak terlalu ramai, karena mungkin jalannya yang kecil, dan kami pun berfoto di depan goa Jepang.




Oh iya, lupa, jadi untuk memotong jalan, kami masuk ke goa Belanda, agak serem sih karena udah lama gak masuk ke goa nya, tapi alhamdulillah bisa keluar juga.

Alhamdulillah kami menikmati jalan-jalan ini, walaupun memang capek sekali karena kami kira hanya akan jalan-jalan sebentar tapi ternyata jauh juga. Lumayan lah keluar keringat. Menurut ku ini perjalanan yang seru, semoga bisa kembali lagi kesini dengan keluarga. 






Kamipun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan grab lagi, menuju mesjid istiqamah untuk sholat dan makan juga sambil istirahat.




  1. Mesjid istiqamah


 

Tujuan kedua adalah mesjid istiqamah. Kenapa ke mesjid? Karena kami ingin beristirahat sambil sholat Dzuhur dan makan siang, kebetulan disana ada yang jual makanan, jadi bisa sekalian. Tapi sebenarnya, tujuan akhir kami ke toko buku togamas yang di jl. Supratman, nah biar dekat, jadi kami memilih untuk beristirahat di mesjid istiqamah. Alhamdulillah kami bisa sholat Dzuhur, sholat ashar dan makan siang. Sambil merebahkan badan sebentar karena lelah berjalan di dago pakar. Mesjid ini banyak kenangan, karena di mesjid istiqamah ini lah saya dan suami disatukan dalam ikatan pernikahan 😊. 

Setelah lelah kami hilang dan selesai makanannya, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir yaitu toko buku togamas.


  1. Toko buku togamas




Menuju kesana dari masjid istiqamah kami naik grab lagi, hanya 5 menit saja kami sudah sampai ditujuan. Sebenarnya yang mencari buku adalah si sulung, yang kebetulan pada tgl 13 Juni dia genap 16 tahun dan dia ingin dibelikan buku. Memang hobinya adalah membaca, sudah banyak buku yang dia baca, baik itu fiksi maupun non fiksi, kadang kami berdiskusi tentang isi salah satu buku yang dia baca. Mungkin koleksi bukunya lebih banyak dari koleksi buku saya 😁. Akhirnya dia memilih buku "Pulang" dari Tere Liye. Sedangkan saya beli buku "jika kita tak pernah baik-baik saja" yang ditulis oleh Alvi Syahrin. 

Setelah selesai dari toko buku akhirnya kami pun pulang dengan menggunakan grab lagi.


Alhamdulillah selesai sudah perjalanan di hari Minggu itu, capek tapi menyenangkan. Seru bisa berpetualang bersama, minus anak yang kedua, hana, karena dia sudah ada di pondok. Semoga nanti bisa berpetualang bersama lagi, mungkin ke tempat yang seru lainnya.


Alhamdulillah

-Wie-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...