Senin, 28 Juni 2021

Tahapan perkembangan bayi 0 - 12 bulan


Saya menulis mengenai tahapan perkembangan bayi karena hari ini saya sangat bahagia, kenapa? karena de Faz sudah bisa berjalan,, yeay, alhamdulillah, walaupun belum lancar dalam berjalannya, tapi dia sudah bisa melangkah 3-5 langkah, ini kemajuan buat de faz dan kebanggaan buat kami. di usianya yang 10 bulan itu hal yang cepat dalam perkembangannya. karena dibandingkan dengan kakak-kakaknya, yang bisa berjalan di usia 12 dan 13 bulan, ini merupakan suatu kemajuan yang baik.

Pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi itu berbeda, jadi tidak bisa disamakan atau dibandingkan, misalnya di usia 4 bulan belum bisa berguling atau di usia 6 bulan belum bisa duduk secara mandiri sedangkan bayi yang lain ternyata bisa melakukan itu diusianya, sebenarnya itu bukan suatu kemunduran, karena tadi bahwa setiap bayi itu berkembangnya berbeda-beda, salah satu faktornya yaitu adalah stimulasi, mungkin saja bayi yang belum berguling di usia 4 bulan atau belum bisa duduk secara mandiri diusia 6 bulan, kurang atau belum maksimal di stimulasi, tapi, ingat bayi itu bisa karena biasa, jadi harus tetap percaya kepada bayi kita bahwa kemampuan bayi pasti akan berkembang.

Tanda anak sehat



Berdasarkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dituliskan ciri-ciri anak sehat :
  1. Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan dan mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita warna dia tasnya
  2. Anak bertambah tinggi.
  3. Kemampuan bertambah sesuai umur.
  4. Jarang sakit
Apabila dilihat dari tanda anak sehat, maka sudah jelas bahwa pertumbuhan dan perkembangan menjadi salah satu indikator.





Pertumbuhan dan perkembangan

Apa itu pertumbuhan? Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur dan terjadi secara fisik. biasanya  dilihat dari berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan ukuran lainnya. biasanya pengukuran ini dilakukan setiap bulannya di posyandu atau di dokter anak dan dituliskan di buku KMS. sehingga akan terlihat perkembangannya setiap bulannya. 

Sedangkan perkembangan adalah pertumbuhan kemampuan secara motorik atau sensorik si anak, misalnya berguling, merangkak, duduk, berjalan atau berbicara. perkembangan biasanya diamati ketika anak sedang bermain, belajar, bersikap juga. 

Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak ada yang namanya golden age atau periode emas. golden age ini di rentang usia 0-5 tahun. Pada periode ini merupakan periode yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua, karena apabila dalam usia emas ini anak atau bayi tidak melalui tahapan perkembangan atau pertumbuhan dengan baik, maka akan berpengaruh kepada tahapan selanjutnya. Jadi sangat penting untuk diperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak di usia emas ini. 

Dalam buku KIA juga terdapat bagaimana memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi, yaitu dengan cara:
  1. Timbang berat badannya setiap bulan di posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya dan di pos PAUD dan hasil penimbangannya dicatat dibuku KMS.
  2. Bawa anak ke tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan atau pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik INtegratif (Pos PAUD HI) untuk mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Umur 3 bulan-2 tahun setiap 3 bulan dan umur 2-6 tahun setiap 6 bulan.
  3. Ajak anak bermain dan bercakap-cakap.
  4. Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya.

Tahapan perkembangan bayi di usia 0 - 1 tahun

Tahapan perkembangan ini berdasarkan buku KIA dan merujuk pada WHO dan Ikatan dokter anak Indonesia (IDAI).

Perkembangan bayi usia 0-6 bulan

Dilakukan oleh keluarga:
  • - Sering memeluk dan menimbang bayi dengan penuh kasih sayang.
  • - Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dna nisa dilihat bayi.
  • - Tatap mata bayi dna ajak tersenyum, bicara dan bernyanyi.
  • - Perdengarkan musik/suara kepada bayi.
  • - Mulai 3 bulan, bawa bayi keluar rumah memperkenalkan lingkungan sekitar.
Pada usia 1 bulan, bayi harus bisa:
  • - menatap ke ibu
  • - Mengeluarkan suara o..o..
  • - Tersenyum
  • - Menggerakkan tangan dan kaki.
Pada usia 3 bulan bayi harus bisa:
  • - Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap.
  • - Tertawa.
  • - Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
  • - Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
  • - Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
Menurut buku KIA juga stimulasi harus terus dilakukan pada usia bayi 3-6 bukan oleh orangtuanya atau anggota keluarga, yaitu:
  • - Sering telungkup kan bayi.
  • - Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya.
  • - Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
  • - Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
Pada usia 6 bulan, bayi harus bisa :
  • - Berbalik dari telungkup ke telentang.
  • - Mempertahankan posisi kepala tetap tegak.
  • - Meraih benda yang ada di dekatnya.
  • - Menirukan bunyi.
  • - Menggenggam mainan.
  • - Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik.

Perkembangan bayi usia 6-12 bulan

Stimulasi yang dilakukan oleh orang tua atau anggota keluarga nya adalah:
  • Ajari bayi duduk
  • Ajak main CI-LUK-BA.
  • Ajari memegang DNA makan biskuit.
  • Ajari memegang benda kecil dengan dua jari.
  • Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
  • Ajak bicara sesering mungkin.
  • Latih mengucapkan ma..ma...,pa..pa..
  • Beri mainan yang aman dipukul - pukul.
Pada usia 9bulan bayi harus bisa:
  • Merambat
  • Mengucapkan ma..ma, pa..pa.
  • Meraih benda sebesar kacang
  • Mencari benda/mainan yang dijatuhkan
  • Bermain tepuk tangan atau ci Luk na.
  • Makan kue/biskuit sendiri.
Pada usia 12 bulan , bayi harus bisa : 
  • Berdiri dan berjalan berpegangan.
  • Memegang benda kecil.
  • Meniru kata sederhana seperti ma..ma, pa..pa.
  • Mengenal anggota keluarga.
  • Takut pada seorang yang belum dikenal.
  • Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek.
Untuk setiap perkembangan dilakukan dengan rangsangan dan stimulasi yang baik dan menyenangkan, sehingga bayi merasa nyaman dan senang.

Penutup

Setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak perlu membanding-bandingkan. Kalau setiap orang tua selalu membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain maka orang tua akan lebih stress dan tumbuh kembang anak akan menjadi terhambat.

Lakukan semua rangsangan dan stimulus dengan menyenangkan agar bayi senang. Selalu periksa dan konsultasikan dengan dokter atau bidan apabila bayi tidka menunjukkan tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik di lingkungan yang harmonis, di lingkungan yang sehat dan di lingkungan keluarga yang bahagia.

Alhamdulillah
-wie-

Referensi: Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...