Sabtu, 24 Juli 2021

Belajar Publik Speaking




Kembali mengikuti kelas publik speaking. Mungkin sudah lebih dari 3 kali saya mengikuti kelas publik speaking. Karena menurut saya, ilmu ini sangat saya butuhkan, secara beberapa kali menjadi moderator, tapi masih grogi kalau didepan kamera. Jadi masih butuh nih ilmu atau pengalaman dari para ahlinya, sekalian praktek.

Nah, kali ini saya ikut kelas nya tentang broadcasting, tapi yang pertama kali diperkenalkan yaitu tentang ilmu publik speaking.

Narasumber adalah seorang trainer public speaking kemudian beliau juga sebagai influencer dan ternyata beliau juga member dari Institut Profesional Solo, beliau adalah mba Sara Neyrhiza.

APA ITU KOMUNIKASI


Pertama beliau memaparkan mengenai apa itu komunikasi? 

Menurut beliau, komunikasi adalah "is simply the act of transferring from one place, person or group to another"

Komunikasi juga dilakukan secara dua arah, tapi komunikasi tidak hanya dilakukan melalui lisan atau verbal, tapi bisa jadi non verbal. Mba Sara mencontohkan: ketika kita lagi mengendarai kendaraan, kemudian lampu sudah berwarna hijau, tapi kendaraan di depan belum juga maju, kita pasti tidak akan berteriak " woi maju" atau kita tidak akan menulis pesan  "woi maju", tapi yang kita lakukan adalah membunyikan klakson dan ini ternyata memberikan informasi kepada pengendara di depan untuk menjalankan kendaraannya dan aktivitas membunyikan klakson ini kemudian dipahami oleh pengendara lain dan itu disebut dengan komunikasi.

Tidak ada kata-kata, tidak ada tulisan tetapi ada makna yang dipahami bersama, itulah komunikasi. jadi menurut beliau komunikasi itu tidak hanya bicara saja, tapi dengan aksi juga kita bisa berkomunikasi, walaupun kita  berkomunikasi dengan diri sendiri adalah itu adalah tahapan yang paling dasar dalam komunikasi. Yang disebut komunikasi intrapersonal.

Tapi yang akan dibahas dalam seminar dengan mba Sara ini adalah komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antara satu orang dengan orang lain.

Kategori komunikasi


Mba Sara kemudian menjelaskan mengenai kategori komunikasi, yaitu :

  1. Spoken or Verbal Communication
  2. Non verbal Communication
  3. Written Communication
  4. Visualization

Verbal Communication dibagi menjadi dua yaitu Interpersonal Communication dan Public Speaking.


Lanjut menurut beliau yang harus dilakukan apabila mau melakukan public speaking yang pertama adalah tujuan, ini adalah kunci utama, karena menurut beliau seringkali dia melihat teman-teman melakukan public speaking tanpa ada tujuan. Karena dengan tujuan ini menjadi landasan bagaimana cara kita berkomunikasi. 

Efektivitas Komunikasi

Efektivitas Komunikasi di pengaruhi oleh 3 hal :

- Objective. Meliputi Leadership, Motivation, Knowledge, influence and Persuasion dan entertainment.

- Audience. Sebagai publik speakers, maka harus diperhatikan audience kita atau penonton kita dari kalangan mana, demografi, personalitynya, psikologi nya seperti apa, sehingga kita bisa melakukan komunikasi dengan baik.

- Preparation. Dalam tahap persiapan ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu verbal, vocal dan visual. Verbal meliputi pembukaan, isi dan penutup. Dalam pembukaan bisa diisi dengan personal story, anekdot , wow data dan lain-lain, sedangkan dalam konten maka harus mencakup what, why dan when, terakhir dalam penutupan diisi dengan say thank you, quotes, call to action. 

Sebelum melanjutkan, beliau memaparkan presentasi perbandingan antar verbal, vocal dan visual. Verbal 7%, vocal 38% dan visual 55% ini sebenarnya menunjukkan bahwa ternyata yang tertanam di benak audience kita  itu kebanyakan adalah visual karena yang akan lebih banyak terekam di dalam otak kita adalah visual.


Lanjut kepada tahapan persiapan yaitu vocal. Menurut beliau ada beberapa elemen vokal yang harus diperhatikan pertama adalah artikulasi yang kedua adalah intonasi yang ketiga adalah tempo. Untuk menghasilkan suara yang powerful harus keluar Alfa voice-nya bukan delta voice, fokuskan ke artikulasi intonasi kemudian tempo dan juga artikulasi adalah kejelasan dalam pengucapan. Dan yang terakhir adalah visual. Buatlah tampil an sebagus mungkin, serapih mungkin sehingga audience nyaman  dan usahakan mata kita tertuju pada lubang kamera bukan ke layar.

 Penutup

Sangat banyak sekali ilmu yang saya peroleh dari seminar pertama ini dalam rangkaian kelas broadcasting. Kalau dipikir-pikir memang simple tapi praktek nya yang susah, he he.

Jadi kata mba Sara practice make perfect, jadi untuk menjadi publik speakers yang baik harus sering latihan-latihan dan latihan tapi latihannya harus dengan ilmu sehingga tidak asal latihan.

Semoga kedepannya saya tidak grogi lagi ketika harus berada atau berbicara di depan layar.


Alhamdulillah

-wie-

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...