Kamis, 22 Juli 2021

 Pembagian Raport Virtual Pesantren Al-Firdaus


Hana saat pemberian raport oleh wali kelas

Sudah satu bulan lebih anak kami yang kedua berada di pondok pesantren. Awalnya melakukan pembelajaran daring atau online. Tapi setelah idul Fitri, pesantren memutuskan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka, tentu saja atas persetujuan orang tua. 

Setelah menimbang, maka kami memutuskan untuk mengikuti aturan pesantren, yaitu melakukan pembelajaran tatap muka, yang artinya anak kedua kami akan berada di pondok, sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Saat itu perasaan campur aduk, ada sedih ada juga bahagia, sedih karena kami berpisah, dimana sudah hampir satu tahun lebih kami berkumpul di rumah karena pandemi ini, dan kami harus merelakan anak kami untuk belajar kembali di pondok. Bahagianya karena anak kami akan mendapatkan pendidikan agama lagi secara utuh dan penuh, menghafal Al-Qur'an, membaca Al-Qur'an, sholat berjamaah, bangun pagi untuk melakukan sholat tahajud, dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya di pesantren, dimana tidak bisa dilakukan dirumah secara penuh dan utuh. 

Hana sempat menuliskan surat kepada kami, mengabarkan bahwa dia baik-baik saja dan minta dido'akan agar lancar ujian sekolah dan ujian tahfidz nya dan juga meminta tolong untuk mengirimkan beberapa barang kebutuhan yang sudah habis. Sangat senang sekali dan terharu saat kami mendapatkan surat itu. Kami akan selalu mendoakan, semoga di pesantren sehat selalu.

Karena pembelajaran sudah berakhir, pada hari Kamis tanggal 1 Juli 2021, dilakukan pembagian raport secara virtual. 

Ini yang kami tunggu-tunggu, karena kami bisa melihat kegiatan Hana selama di pesantren walaupun secara virtual. Minimal mengobati kerinduan kami kepada Hana.

Pembukaan

Pembacaan ayat suci Al-Qur'an

Acara pembagian raport dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang diwakili oleh beberapa santri RG (pria) dan santri UG (perempuan) dari kelas 7 dan 8.

Ketika dilantunkan ayat demi ayat saya hanyut dengan bacaannya, ada rasa sedih dalam diri, dan ada rasa merinding, karena mereka sudah hafal surat Yang Ada dalam Al-Quran. Jadi ingin berkunjung ke pondok seperti saat sebelum pandemi ini ada.

Secara bergantian para santri melantunkan hafalan surat nya.

Diawali dengan RG yang membacakan 

Surat Al - Baqarah, dilanjutkan dengan surat An - Naba, kemudian surat Al-Muzammil, kemudian surat Al-Qiyamah. Setelah para RG membacakan, sekarang giliran para santri dari UG yang membacakan ayat suci Al-Qur'an, dimulai dengan surat Al-Baqarah ayat 154-163

Surat Al-Maidah ayat 40-70

Surat az-zumar ayat 52-55

Surat al-hasyr, ayat 17 - 24

Surat Al-Baqarah, ayat 100 - 105

Surat Hud, ayat 24-35

Begitu indah dan merdu lantunan ayat demi ayat yang para santri lantunkan. Semoga yang membacakan dan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an diberikan keberkahan dan keridhoan oleh Allah SWT

Setelah pembacaan surat Al-Qur'an, dilanjutkan dengan sambutan sambutan.

Sambutan perwakilan santri

Salah satu keunggulan dari Pesantren Al-Firdaus ini yaitu dalam hal bahasa. Para santri dibiasakan berbicara dengan dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris, jadi ada jadwalnya, misalnya satu Minggu menggunakan bahasa Arab dan satu Minggu menggunakan bahasa Inggris, jadi mereka terbiasa berbicara menggunakan dua bahasa itu. 

Sambutan perwakilan santri RG

Dan bahasa itu mereka pergunakan dalam memberikan sambutan dalam acara pembagian raport virtual ini. Jadi perwakilan santri putra menggunakan bahasa Arab sedangkan santri putri memberikan sambutan dengan menggunakan bahasa arab. 

Sambutan perwakilan santri UG

Inti dari sambutan nya yaitu bahwa mereka sedih karena tidak bisa bertemu dengan orang tua, mereka rindu orang tua, selalu teringat orang tua, tapi mereka berkata bahwa orang tua jangan takut dan bersedih karena kami disini sehat selalu.

Sambutan mudir'am Tsanawiyah

Mudir'am Tsanawiyah

Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa terimakasih kepada orang tua yang telah menemani para santri dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, kemudian beliau juga meminta maaf kepada para orang tua apabila banyak kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Kemudian beliau mengumumkan bahwa para santri alhamdulillah seluruh nya naik kelas. Yang diikuti dengan tepuk tangan para santri dan juga rasa syukur kami para orang tua. 

Beliau juga memohon do'a kepada seluruh orang tua agar para santri diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan tentu saja para santri di pondok selalu mendo'akan para orang tua di rumah. Semoga kita dijauhkan dari wabah ini dan selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

Sambutan kepala pondok

Kepala pondok/ kepala asrama 

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari kepala pondok yaitu ustadz Abu Abdurrahman. Beliau mengawali sambutannya dengan membacakan ayat dalam Al-Qur'an.

Kemudian beliau meminta maaf kepada para orangtua, karena pandemi ini para orang tua tidak bisa menghadiri pembagian raport, dan beliau juga berkata bahwa biasanya kita setelah acara pembagian raport suka botram, bersama santri, tapi sekarang tidak bisa, tapi mudah-mudahan Allah SW tetap memberikan semangat kepada kita semua.

Kemudian beliau pada kesempatan kali ini melaporkan kegiatan para santri di pondok pesantren. Pencapaian target hafalan para santri, penanaman aqidah, adab, berbahasa, dasar2 ulumul syar'i. Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan raport maka target hafalannya harus sudah tercapai atau khatama. Kelas 7 dua juz, kelas 8 dua juz, dan kelas tajiziyah satu tahun 5 juz, tapi untuk kondisi sekarang ini maka target hafalannya menjadi 2 juz. Tapi Alhamdulillah untuk santri putri UG dan RG Tajiziyah ada yang melebihi target yaitu 5 juz. Untuk tingkat Tsanawiyah di kelas 8 ada yang sudah 16 juz di RG dan di UG nya ada yang dalam dua tahun ini sudah mencapai target hafalan 20 juz, alhamdulillah. 

Kegiatan harian para santri yaitu diawali dengan bangun jam 3.30, kemudian setelah bada sholat subuh ada kegiatan fatroh shobahiyah 1, diisi kegiatan-kegiatan tahfidz Qur'an kemudian ada kajian ulumul syar'i, ulum al-lughah al arabiyah dan kemudian ada jeda pukul 06.30 mempersiapkan buat sarapan. Kemudian pukul 08.00 fatroh sobabiyah 2 sampai jam 10.30 dan dari 10.30 wajib istirahat (qailullah) bangun jam 12 kurang, untuk persiapan sholat Dzuhur, dan disela-sela sebelum dan sesudah sholat Dzuhur ada kegiatan baca Qur'an, Muroja'ah ada tadarus Alquran dan jam 13.00 makan siang setelah itu mencuci bersih bersih sampai menjelang ashar dan setelah ashar ada kegiatan bahasa, muhadhoroh bahasa Arab dan bahasa Inggris, bercakap-cakap dengan teman-temannya sekitar 30 menit kemudian disambung dengan kegiatan fatroh masaiyah dari ba'da ashar sampai jam 17.30, kemudian persiapan sholat Maghrib setelah itu makan malam dan setelah makan malam akan ada evaluasi harian dengan para murobbi dan murobbiyah nya sampai menjelang isya. Kemudian setelah isya maka tadarus dan jam 20.00 sudah stop kegiatan dan waktu nya istirahat. 

Dan kegiatan tambahan yaitu berjemur sekitar pukul 8.00

Itu adalah gambaran kegiatan para santri di saat ini.

Memang begitu padat jadwalnya tapi kami yakin Hana bisa melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik.

Sambutan mudir'am

Mudirul'am Pesantren Al-Firdaus

Acara selanjutnya yaitu sambutan dari mudirul'am Pesantren Al firdaus ustadz Maulana Yusuf. Sambutan yang ditunggu tunggu oleh para orang tua dan santri, karena biasa nya ustadz Maulana selalu memberikan motivasi kepada para santri dan juga orang tua.

Beliau mengawali sambutannya dengan menyampaikan sebuah hadis yang disampaikan oleh sahabat nabi Saw yaitu Umar bin Khattab, kata Umar bin Khattab suatu waktu Rasulullah saw sedang duduk kemudian kedatangan rombongan para tawanan perang pada saat itu ada seorang ibu yang sedang mencari anaknya dia menangis mencari-cari bertanya-tanya mana anakku, mana anakku, mana anakku ternyata anaknya itu ada di antara tawanan perang tadi,.kemudian bertemulah dia,  seorang ibu yang sudah lama mencari anaknya kemudian bertemu dengan anaknya, kemudian dikasihkan anaknya itu kepada ibunya, ibunya kemudian merangkulnya, menciumnya. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya ya sahabat-sahabatku apakah mungkin ibu itu melemparkan anaknya ke bara api? Kata sahabat, tidak mungkin ya Rasulullah. ibunya begitu menyayangi anaknya. Rasulullah berkata kepada para sahabat "sesungguhnya Allah SWT lebih menyayangi hambanya dibandingkan ibu menyayangi anaknya. 

Jadi yang ingin disampaikan oleh ustadz Maulana bahwa para santri harus bersyukur bahwa orang tua sayang dengan mengirimkan ke tempat ini untuk belajar di sini. Beliau juga bersyukur kepada Allah SWT selama berada di sini para santri Alhamdulillah pada sehat walafiat.

Beliau menyampaikan point untuk melindungi para santri, yaitu:

  • Semua santri harus senantiasa mendawamkan wudhu nya.
  • Semua santri harus senantiasa melaksanakan salat berjamaah.
  • Semua santri harus terus baca Alquran.

Tiga poin di atas  menjadi proteksi menjadi perisai agar diri terlindungi dari wabah. 

Beliau juga sangat meminta maaf karena belum bisa membuka pintu untuk para orang tua untuk menjenguk anak-anaknya. Tapi beliau mengizinkan untuk para orang terus mengirimkan makanan untuk santrinya. 

Saling pengertian pada masa sekarang ini yang jelas lanjut beliau untuk orang tua santri harus terus mendoakan kami.

Lanjut beliau kepada para santri yaitu mereka harus kuat, harus tegar karena mereka bukan anak kecil lagi, tidak boleh menangis.

Kepada orang tua santri tetap do'akan kami disini semuanya jangan pernah berhenti berdoa kepada Allah agar membersihkan negeri kita dari virus ini, lanjut beliau. Beliau juga mengingatkan agar setiap malam jangan sampai lupa melaksanakan shalat malam kemudian jangan pernah berhenti minimal 1 lembar atau 1 halaman membaca Alquran setiap hari.

Sambutan yang beliau sampaikan memang terasa menggugah hati para orang tua agar tetap semangat dan terus berdo'a.

Pengumuman juara

Sudah menjadi tradisi di pesantren ini, juara diumumkan di depan umum, baik itu juara tahfidz maupun juara kelas. Tujuannya adalah untuk memotivasi para santri untuk lebih baik. Jadi seperti fastabiqul Khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan. 

Tapi untuk tahun ini, juara yang diumumkan hanya juara tahfidz dari RG dan UG, mulai kelas 7 dan 8. Ternyata Hana tidak termasuk 3 besar juara tahfidz, tapi kami yakin Hana sudah melakukan yang terbaik. Yang terpenting adalah usaha dalam terus menghafal Alquran.

Pembagian raport virtual

Untuk pembagian raport nya dilakukan secara online oleh wali kelas masing-masing. Raport aslinya diserahkan oleh wali kelas kepada santri disana, tapi bentuk filenya diserahkan kepada orangtua dalam bentuk pdf. 

Alhamdulillah raport Hana hasilnya bagus. Bangga melihat keberhasilan anak yang sedang menimba ilmu di pondok. 

Semoga Hana terus semangat dalam belajarnya dan menghafal Alquran.

Penutup

Setelah semuanya selesai acara pembagian raport secara virtual pun ditutup oleh MC. Begitu terharu ketika diperlihatkan satu persatu para santri disana. Mereka begitu kuat dan sabar.

Semoga pandemi ini cepat selesai sehingga kami bisa menengok mereka disana.


Alhamdulillah

-wie-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...