Kamis, 05 Agustus 2021

 Motivasi Menulis 

(intisari dari kulwap Klip bersama Arum Faizatul Umami)




Alhamdulillah masih bisa ikut gabung di wa grup nya Klip. Karena bulan Juli kemarin tidak sampai 10 tulisan, saya berfikir saya akan keluar dari wa grup, sedih, karena saya pikir kalau keluar dari wa grup tidak akan menerima ilmu dari para mastah di bidang kepenulisan. Tapi setelah menerima raport dan melihat masih bisa lanjut, bersyukur nya luar biasa, eits tapi lanjutnya dengan catatan, yaitu harus lulus di bulan Agustus, baiklah insya allah. 

Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. 

Nah, bersyukur nya lagi ternyata Klip mengadakan kulwap alias kuliah WhatsApp di grup Klip tentang motivasi menulis bersama penulis muda yang telah menulis lebih dari 40 buku. Keren banget pastinya. 
Yaitu teh Arum Faizatul Umami.
Bisa dilihat gambar dibawah ini :




Buku pertama beliau adalah Azimah: derita gadis Aleppo. Sebenarnya dari dulu saya pernah liat buku ini, tapi gak sempat beli, eh ternyata penulisnya sekarang ngasih kuliah di wa grupnya klip dan Alhamdulillah saya bisa mengikuti nya. Bonus banget 😊

Judul ini pas sekali dengan kondisi saya saat ini yang memang sedang tidak moody untuk menulis, padahal di dokumen ada beberapa tulisan, tapi tidak pernah di eksekusi dengan baik yang akhirnya terbengkalai. 

Ada beberapa tips yang diajarkan oleh mba Arum di kulwap kali ini. Tapi sebelumnya mba Arum menceritakan tentang pengalaman dia dalam menulis bahkan dia menceritakan bagaimana dia bisa terjun ke dunia kepenulisan. Oh iya, menurut mba Arum dia sangat senang dengan dunia menulis, karena menurut nya menulis itu tidak mengganggu dia saat dia bekerja di korporat atau sebagai mahasiswa dan sekarang menjadi seorang ibu. Waktunya fleksibel menurutnya.

Nah sekarang apa alasan mba Arum terjun ke dunia kepenulisan. Awalnya di tahun 2017 dia mulai menulis dan ternyata menurut dia menulis itu seru, gak mau berhenti dan akhirnya terbitlah buku pertama yang berjudul Azimah: derita gadis Aleppo yang ternyata pernah ditolak oleh beberapa penerbit mayor dan akhir tahun 2017 bisa terbit bukunya dan bisa masuk sebagai nominasi 10 buku religi terbaik yang bersanding dengan penulis hebat di Indonesia. Keren 👍

Dan menurut dia lagi yang harus kita lakukan agar kita menjadi penulis yang produktif adalah menulis - edit - kirim- menulis-edit-kirim, terus seperti itu sampai akhirnya ketagihan dalam menulis.

Keren ya, saya kapan ya? Memang perjalanan seperti itu pasti panjang dan berliku. Saya juga sempat dengan teman-teman punya projects membuat antologi, tapi sampai sekarang belum bisa terbit, masih ditahap editing, banyak sekali alasannya, tapi intinya untuk mendapatkan hasil yang bagus, kita harus berjuang dengan baik juga. Memang belum jodoh kali ya😊

Baik, kembali lagi ke kulwap nya Mba Arum. 
Sekarang mba Arum menjelaskan kenapa harus menulis?

Menulis dapat memberi kebermanfaatan bagi yang membaca nya. Menurut nya Menulis adalah sebuah cara elegan untuk menebar kebaikan tanpa batas. Keren gak? Pasti keren, jadi kita harus luruskan niat kita dalam menulis. 


Luruskan niat. Terus apa yang harus dilakukan oleh kita agar bisa menulis dengan baik? Mba Arum menjelaskan bahwa apabila ingin menjadi penulis produktif maka jangan alasannya karena 4 hal ini :
1. Royalti
2. Popularitas
3. Waktu luang
4. Disanjung

Keempat hal ini harus dihindari oleh kita yang ingin menulis secara produktif. Menurut nya kalau menulis ya menulis saja, urusan hasil itu belakangan. 

Apakah saya sudah berfikir seperti itu? Lagi belajar, sedikit demi sedikit insya Allah hasilnya akan jadi bukit. Aamiin.

Jadi, tujuan yang benar apa? Tujuan menulis itu apa?
"Buat tujuan jangka panjang, yaitu bermanfaat untuk orang lain meski raga dan nyawa sudah berpisah,  niatkan untuk menebar kebaikan dengan tulisan" 



Satu hal lagi yang mba Arum pesan, point utama menulis adalah jangan takut, takut apa? Takut tidak dibaca, takut tidak terbit, takut jelek, pokoknya banyak takutnya, dan menurut nya itu tidak bagus, karena sejatinya menulis itu tidak menakutkan, tapi melegakan.



Wuih, jleb sekali kata-kata dari mba Arum, sangat mewakili perasaan saya saat saya menulis dengan rasa takut tulisan saya jelek. Padahal kalau saya baca lagi, tulisan saya bagus, mungkin ya tidak sebagus orang lain, tapi tetap saja ketakutan itu selalu ada, sehingga untuk di publish masih setengah hati, takut dianggap tulisannya jelek,wah campur aduk rasanya. Mudah-mudahan dengan apa yang dikatakan mba Arum memotivasi saya agar tidak takut untuk menulis dan mempublish nya.

Mba Arum menutup kulwap ini dengan kata-kata yang indah:
"Menulislah dengan bijak. Selama itu nggak bermanfaat, tinggalkan! Dan perbaiki niat kita dalam menulis agar tidak menjadi penulis resek" 😊

Memang memulai nya sulit, tapi kalau sudah dijalani akan menjadi mudah.
Insya Allah

Alhamdulillah
-wie-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...