Kamis, 12 Agustus 2021

 Belajar mengenal podcast 

(review kajian rutin komunitas pegiat literasi)

Flyer acara kajian rutin komunitas pegiat literasi

Komunitas pegiat literasi atau KOMPILASI mengadakan kajian rutin setiap bulannya dan bulan ini kajiannya masih mengenai literasi digital. Dimana ketika bulan Juli kemarin dibahas mengenai definisi literasi digital dan bagaimana menggunakan digital agar bisa bermanfaat dan bijak dalam memposting sesuatu atau istilahnya jadi pengguna digital yang bijak. Nah, bulan ini literasi digitalnya mengenai aplikasi yang sekarang ini sedang banyak dipakai oleh sebagian masyarakat yaitu podcast, oleh karena itu kompilasi mengangkat tema "Mengenal podcast dalam literasi digital". Pemateri yang menyajikan yaitu seorang aktivis dan podcaster juga dengan channel "jurnal abdi" yaitu teh Farah Fatihah. Beliau juga sudah menulis beberapa buku baik itu buku antologi atau buku solo. 

Kajian kali ini diadakan di grup telegram , yang biasanya di laksanakan di grup whatsapp atau menggunakan zoom, tapi teh farah ingin menggunakan telegram untuk kajiannya, alasannya agar mengenalkan bahwa ternyata telegram juga bisa dijadikan sarana untuk kajian seperti zoom.

Podcast adalah file audio atau hasil rekaman yang di upload di internet kemudian bisa diunduh dan bisa berlangganan, walaupun masih baru tapi aplikasi ini sudah sangat banyak digunakan dan pendengarnya pun banyak sehingga para YouTubers sekarang melirik podcast, dan ternyata setelah saya mendengarkan podcast memang banyak para YouTubers  yang sudah mengisi podcast ini dan memang audience nya berbeda dengan yang di youtube.

Keumuman podcast yang dijelaskan oleh teh farah adalah bahwa podcast siarannya terjadwal, akrab, personal dan bisa dikonsumsi kapan pun dan dimanapun. Seperti hak nya siaran radio, dimana ada penyiar dan pendengar, pendengar dapat mendengarkan dimanapun mereka berada, hanya perbedaannya mungkin di podcast tidak ada lagu, yang ada hanya backsound yang mengiringi suara podcaster.

Kenapa podcast? 

Medium yang paling dekat dengan kita. seperti halnya radio bisa didengarkan dimana saja dan biasanya bisa disimpan. Mudah menangkap maksud/mudah diingat daripada aktivitas membaca dan terakhir imajinasinya bermain. 

Jenis podcast yang  bisa digunakan adalah bisa  monolog ( bicara sendiri),  conversational ( bisa duo atau wawancara) dan narative/storry telling

Genre podcast yang populer di Indonesia adalah komedi, agama dan spiritual, jadi menurut beliau kalau mau membuat podcast ya konten nya menggunakan yang populer didengarkan oleh kebanyakan masyarakat indonesia. 

Apa yang dibutuhkan dalam suatu podcast?

Ada beberapa hal yang kita butuhkan untuk memulai membuat podcast: 

1. Konten harus ada ciri khasnya. kenapa? agar pendengar fokus dalam mendengarkan isi podcast nya dan katanya biar pendengar menantikan episode-episode selanjutnya dalam suatu podcast itu, seperti penasaran.

2. Alat (microphone, mixer, dll). Alat ini dilengkapi agar suara podcaster menjadi jernih, enak didengar. Kenapa kita perlu? Seperti tadi bahwa podcast seperti radio, jadi hanya suara yang terdengar dan tentu saja suara nya harus bagus dan enak didengar, nah dengan alat-alat ini lah yang akan membuat suara podcaster akan enak didengar.

3. Ruangan
4. Media rekaman
5. Aplikasi hp (basis app/bawaan hp)
6. Medsos ( record zoom/voice note WA/telegram/obrolan suara , dll)aplikasi editing sound, media promosi podcast.

Hal-hal itulah yang akan menunjang bagus tidaknya suatu podcast. 

Tips merekam

Kemudian teh Farah memberikan tips dalam merekam, diantaranya yaitu:

- ruang tertutup dan berukuran kecil untuk menghindari suara bising
- menghindari ruangan kosong karena suara akan memantul
- jauhi dari alat elektronik yang dapat memicu suara atau statis listrik
Teknik dalam podcast juga diusahakan menghindari pikiran "rekam aja dulu nanti bisa di edit" padahal proses editing adalah suatu persiapan yang harus dilakukan di awal. Itulah mengapa ada hal-hal yg harus dipersiapkan sebelum merekam, ya itu agar tidak perlu banyak editing. Sehingga persiapan adalah suatu hal yang utama. Dan satu lagi, perhatikan posisi microphone saat merekam suara agar suara kita terdengar jernih.

Podcast merupakan media yang sekarang sedang banyak sekali dipakai, tidak salahnya kalau kita bergabung dengan podcast ini. Seperti halnya menulis, podcast juga bisa menjadi rekam digital kita untuk meluapkan apa yang kita rasakan, pikirkan dan berbagi kebaikan kepada orang lain.

Pesan dari teh Farah pokoknya kalau punya passion di komunikasi lisan maka pergunakanlah podcast, untuk berbagi, sharing. Jadi coba saja dulu, tetapi harus hati-hati juga, menurut nya agar suara kita terjaga, dan yang harus dilakukan adalah banyak didengerin dulu sebelum publish, kalau sudah pas dan sesuai barulah di publish.

Jadi mulailah kita untuk melek digital, apalagi dimasa pandemi sekarang ini kita tidak bisa menutup mata terhadap arus digital yang semakin cepat. Jangan sampai kita terbawa arus, tapi kita harus bisa membawa diri, caranya ya dengan belajar belajar dan terus belajar.

Alhamdulillah
-wie-







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...