Rabu, 04 Mei 2022

 Cerita Idul Fitri 1443 H (2022 M)

Foto keluarga

Bismillah

Setelah ramadhan kami menyambut kemenangan dengan merayakan hari raya Idul Fitri. Seperti biasa banyak hal yang terjadi atau banyak cerita di idul Fitri tahun ini.

Mulai dari memasak hidangan Idul Fitri, membuat kue dan juga acara silaturahmi.

Tahun ini aku mempunyai keinginan untuk membuat hidangan Idul Fitri sendiri, tanpa memesan di yang lain. Aku ingin mencoba di luar kebiasaan aku selama Idul Fitri menjelang. Yang biasa nya aku memesan makanan yang sudah jadi ke temanku atau membeli yang sudah siap dimasak. Tapi tidak untuk tahun ini, semoga kebiasaan ini bisa berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.

Alasannya apa? Untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa idul Fitri itu identik dengan memasak, dan harus tahu proses memasaknya. Jadi aku putuskan untuk membuat hidangan Idul Fitri dari awal. Maksudnya semua bahan tidak beli yang instan, aku beli bahan bahannya, dan memprosesnya dari awal. 

Karena ini adalah permulaan, jadi aku masih melihat resep di channel YouTube.

Hidangan Idul Fitri di tahun 1443 H adalah ketupat (beli), opor, rendang dan sambal goreng kentang.

Semuanya aku memasak dari awal. 

Memang lumayan ribet dan memakan waktu yang banyak, tapi ternyata seru dan apabila hidangannya enak ada rasa puas dan bersyukur bahwa ini adalah masakan aku.

Seperti biasa aku dibantu oleh anak perempuan ku, sambil mengajarkan bagaimana memasak yang baik dan sedikit memberikan ilmu tentang memasak.

Kemudian membuat kue lebaran. Awalnya aku tidak akan membuat kue karena pasti akan memakan waktu banyak dan pasti juga akan mengeluarkan biaya tidak sedikit. Seperti diketahui bahwa bahan-bahan kue harganya naik semua, mulai dari terigu, keju, dan bahan lainnya yang menurut aku lumayan mahal. Tapi ternyata anak-anak ingin membuatnya. Baiklah aku menuruti mereka dengan satu syarat bahwa mereka yang membuatnya, aku hanya menyediakan bahan-bahannya.

Dan Alhamdulillah ternyata mereka berhasil membuat tiga kue lebaran, yaitu kue kastengel, kue salju dan cookie coklat.

Dan rasanya lumayan enak.

Kemudian silaturahmi. Dan ini adalah yang ditunggu ketika Idul Fitri tiba. Bersilaturahmi kepada saudara-saudara, kerabat dan tetangga.

Inilah yang membuat kenangan pada hari raya Idul Fitri. Semua keluarga berkumpul dan melepaskan rindu yang mungkin sudah hampir dua tahun tidak melakukan silaturahmi yang sebenar-benarnya silaturahmi. Dan tahun ini Alhamdulillah bisa terlaksana.

Rasa haru, bersyukur dan bahagia bisa melihat saudara-saudara, berbagi kebahagiaan dengan membagikan THR, melihat wajah-wajah bahagia mereka adalah hal yang paling disyukuri.

Walaupun ini adalah tahun kedua atau dua kali idul Fitri tanpa kedua orang tuaku.

Tapi aku yakin mereka akan bahagia melihat kami sekeluarga bisa berkumpul bersama.

Doaku adalah semoga Idul Fitri tahun ini memberikan keberkahan, kebahagiaan dan ketentraman kepada kami semua. 

Seluruh keluarga besar dari aku, Dipa Family, dan dari suami, Latief Muchtar, selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. 

Keluarga Latief Muchtar

Keluarga Dipa

Semoga Allah perkenankan kami berkumpul kembali di Moment Idul Fitri tahun depan.

Aamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...