Cerita Idul Adha 1443H
Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.
Kali ini aku mau cerita tentang idul adha 1443 H, walaupun sudah berlalu tapi kenangan itu haruslah tertulis sehingga nanti akan aku baca kembali dan mungkin menjadi kenangan bagi keluarga kami.
Alhamdulillah aku bersyukur bisa merayakan hari raya Idul Adha bersama keluarga tahun ini. Walaupun tidak terlalu meriah seperti Idul Fitri tapi aku merasakan kebersamaan kami sekeluarga, karena tahun ini kami merayakan idul adha dengan tim yang lengkap.
Karena tahun kemarin, Hana, anak aku yang kedua, dia merayakan Idul Adha di pesantrennya, jadi Alhamdulillah tahun ini kami merayakan bersama.
Idul Adha ini suami bertugas menjadi Khotib sholat Idul Adha di daerah Lembang, lumayan jauh, tapi kalau sudah tugas ya harus dilakukan.
Aku dan anak-anak sholat di lapangan yang biasa yaitu di lapangan SD, dan kalau aku lihat banyak sekali jama'ah nya.
Pagi-pagi yang hectic menyiapkan semua keperluan sholat idul adha, yang harus lebih disiapkan adalah anak aku yang bungsu, dia masih umur 2 tahun kurang, jadi aku harus menyiapkan dia dulu, setelah itu baru aku siap-siap. Kalau anak yang lain, karena sudah besar mereka bisa mengurus dirinya sendiri, paling aku hanya mengingatkan bahwa harus cepat siap-siap nya. Karena ini idul adha, jadi sholatnya lebih pagi.
Tahun ini Alhamdulillah kami bisa berkurban kembali dengan satu sapi dan satu kambing. Kami mempunyai tekad bahwa kami mengusahakan untuk berkurban setiap tahun. Bagaimanapun caranya, baik itu dengan menabung atau dari uang yang ada tanpa mengganggu dana pendidikan.
Ada hal yang menarik tahun ini, yaitu datang dari anak-anak, kata mereka, mereka ingin berkurban tahun depan, aku merasa tak bisa berkata - kata, niat mereka sangatlah mulia, aku mendo'akan semoga niat mereka akan terwujud. Aku bilang kepada mereka, kalaupun tidak sampai uangnya ke satu sapi atau satu kambing, tidak apa-apa hanya infaqnya saja atau menambahkan uang kurbannya.
Baik, tahun ini seperti biasa aku memasak hidangan hari raya, opor, sambal goreng kentang, tempe orek , dan seperti idul Fitri, aku berusaha memasak hidangan dengan bumbu yang tidak instan, aku buka halaman YouTube untuk mencari resep nya dan mencoba membuat nya.
Tahun-tahun sebelumnya, aku biasa nya memesan hidangan hari raya dan tinggal memasaknya, tapi tahun ini, aku izin kepada suami untuk mencoba memasaknya sendiri. Dan ternyata rasa puasnya beda, dan ketika masakannya dipuji oleh semua anggota keluarga dengan pujian yang baik, rasanya sangat senang dan bahagia. Mudah-mudahan tahun berikutnya aku masih bisa memasak hidangan hari raya untuk mereka. Aamiin.
Setelah kami melaksanakan sholat dan makan-makan, maka kami siap-siap untuk melihat penyembelihan hewan kurban, dan karena aku ikut sebagai panitianya, maka aku pun siap-siap untuk membantu ibu-ibu yang lain untuk memotong dan mengemas daging kurban dan Alhamdulillah sudah menjadi kebiasaan aku dari tahun ke tahun, semoga ini menjadi amal Sholeh yang akan menjadi salah satu yang dicatat oleh Allah sebagai kebaikan.
Semoga tahun depan kami bisa berkurban kembali, dan jumlah hewan kurbannya bertambah. Aamiin.
Alhamdulillah