Rabu, 30 Juni 2021
Selasa, 29 Juni 2021
Pemuda sebagai kader pemimpin bangsa (Intisari dari ceramah Drs. Sofyan , Mesjid Al-Furqon UPI)
Intisari ceramah
Tugas Pemuda
- Tolabul 'ilmi (mencari ilmu pengetahuan)
- Tafaqquh fid ddin
- Peduli dengan lingkungan
Penutup
Senin, 28 Juni 2021
Tahapan perkembangan bayi 0 - 12 bulan
Tanda anak sehat
- Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan dan mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita warna dia tasnya
- Anak bertambah tinggi.
- Kemampuan bertambah sesuai umur.
- Jarang sakit
Pertumbuhan dan perkembangan
- Timbang berat badannya setiap bulan di posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya dan di pos PAUD dan hasil penimbangannya dicatat dibuku KMS.
- Bawa anak ke tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan atau pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik INtegratif (Pos PAUD HI) untuk mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Umur 3 bulan-2 tahun setiap 3 bulan dan umur 2-6 tahun setiap 6 bulan.
- Ajak anak bermain dan bercakap-cakap.
- Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya.
Tahapan perkembangan bayi di usia 0 - 1 tahun
Perkembangan bayi usia 0-6 bulan
- - Sering memeluk dan menimbang bayi dengan penuh kasih sayang.
- - Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dna nisa dilihat bayi.
- - Tatap mata bayi dna ajak tersenyum, bicara dan bernyanyi.
- - Perdengarkan musik/suara kepada bayi.
- - Mulai 3 bulan, bawa bayi keluar rumah memperkenalkan lingkungan sekitar.
- - menatap ke ibu
- - Mengeluarkan suara o..o..
- - Tersenyum
- - Menggerakkan tangan dan kaki.
- - Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap.
- - Tertawa.
- - Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
- - Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
- - Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
- - Sering telungkup kan bayi.
- - Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan, di depan matanya.
- - Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
- - Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
- - Berbalik dari telungkup ke telentang.
- - Mempertahankan posisi kepala tetap tegak.
- - Meraih benda yang ada di dekatnya.
- - Menirukan bunyi.
- - Menggenggam mainan.
- - Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik.
Perkembangan bayi usia 6-12 bulan
- Ajari bayi duduk
- Ajak main CI-LUK-BA.
- Ajari memegang DNA makan biskuit.
- Ajari memegang benda kecil dengan dua jari.
- Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
- Ajak bicara sesering mungkin.
- Latih mengucapkan ma..ma...,pa..pa..
- Beri mainan yang aman dipukul - pukul.
- Merambat
- Mengucapkan ma..ma, pa..pa.
- Meraih benda sebesar kacang
- Mencari benda/mainan yang dijatuhkan
- Bermain tepuk tangan atau ci Luk na.
- Makan kue/biskuit sendiri.
- Berdiri dan berjalan berpegangan.
- Memegang benda kecil.
- Meniru kata sederhana seperti ma..ma, pa..pa.
- Mengenal anggota keluarga.
- Takut pada seorang yang belum dikenal.
- Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek.
Penutup
Minggu, 27 Juni 2021
Melek digital literasi
Digital Literasi
Apa itu digital literasi?
Kesadaran digital
- tetapkan batasan untuk situs online
- pantau ponsel, perangkat game dan laptop anak-anak.
- Tetap kan aturan untuk jejaring sosial, perpesanan instan, email, game online dan webcame.
- Buat perjanjian media keluarga.
Tips perlindungan data pribadi:
- Set private akun media sosial.
- jangan gunakan password tanggal lahir atau password yang terlalu mudah.
- jangan klik tautan mencurigakan.
- pastikan keamanan jaringan yang digunakan.
- perhatikan keamanan situs.
- aktifkan notifikasi login.
- aktifkan otentikasi dua langkah.
- jangan simpan data kartu kredit di akun online shop.
Penutup
Kamis, 24 Juni 2021
Pengalaman naik sepeda
Kamis, 24 Juni 2021
Bismillah
Pengalaman Naik Sepeda
Kapan bisa naik sepeda?
Kalau ditanya kapan bisa naik sepeda, sebenarnya saya malu untuk menjawabnya, karena jujur saya agak telat bisa naik sepeda nya, padahal dulu ketika masih kecil, ayahku atau saya biasa sebut beliau mama, selalu mengajarkan naik sepeda, walaupun anaknya dari 7 itu 6 perempuan semua, harus bisa naik sepeda, tapi ternyata saya tidak berhasil. Hanya kakak-kakakku yang berhasil. Kenapa? Karena trauma, sempat jatuh dari sepeda dan lutut saya yang jadi korban, nah dari situ saya tidak berani naik sepeda lagi atau belajar sepeda lagi.
Jadi, kapan sebenarnya bisa naik sepeda. Jawabnya adalah ketika saya sudah menikah dan sudah mempunyai tiga orang anak. Sudah ketebak dong umurnya berapa he he. Yap, saya bisa naik sepeda karena terdorong oleh rasa malu saya kepada anak-anak saya yang sudah bisa naik sepeda ketika mereka masih kecil. Abinya yang mengajarkan, karena dia sangat suka bersepeda, jadi dia ajarkan kepada anak-anaknya untuk bisa bersepeda. Anak saya yang ketiga pernah berkata, umi, masa belum bisa naik sepeda, nih Eca udah bisa,,,dia nyinyir gitu,,ya Allah malunya dong..pernah diajarin sama suami pada saat baru-baru pertama nikah, karena suami sudah bisa naik sepeda jadi saya juga harus bisa katanya, biar nanti bisa gowes bareng, tapi ternyata saya tidak berlanjut belajar nya, karena pertama trauma, kedua takut jatuh, ketiga gak bisa-bisa, sampai suami pun menyerah mengajari saya 😁
Dan berani lagi mencoba untuk belajar sepeda ya itu karena dikatain sama anak yang ketiga itu,,,jadi ada motivasi buat belajar sepeda, biar tidak dikatain lagi sama anak-anak he he.
Saat memulai belajar sepeda, deg deg an banget, keringat dingin, pokoknya rasa trauma muncul kembali,,tapi kali ini saya tidak boleh kalah dengan rasa trauma itu... Bismillah dan Alhamdulillah akhirnya bisa juga naik sepeda dengan perjuangan.
Ternyata mudah juga ya naik sepeda,,ada triknya,,,jadi tahu kenapa dulu saya tidak bisa-bisa naik sepeda, karena ternyata saya salah trik,, ckckck,,,benar juga ya, kalau sesuatu itu harus ada ilmunya.
Jadi kalau ditanya kapan bisa sepeda, sekitar tahun 2017.
Kesenangan apa yang didapat ketika sudah bisa naik sepeda?
Alhamdulillah setelah bisa naik sepeda saya mendapatkan kesenangan baru. Tentu saja dengan kebahagiaan yang baru juga, karena bisa bersepeda bareng sama keluarga. Itu yang suami idamkan dari semenjak kami menikah, bersepeda dengan pasangan,,,ciee😊
Saya yang masih baru bisa sepeda sangat bersemangat ketika melakukan kegiatan bersepeda bersama keluarga. Mulai dari keliling jalan sekitar rumah sampai saya berani untuk ikut fun bike,,, tentunya dengan suami. Namanya juga fun bike,,ya bersepeda dengan fun, santai, tapi karena saat itu saya baru bisa, jadi saya malah tertinggal,,he he,,,tapi suami tetap menyemangati, yang penting bahagia 😊
Oh iya hampir lupa, semenjak saya bisa sepeda, saya dibelikan sepeda baru dari suami, sepeda yang ada keranjangnya di depan, seperti ala-ala sepeda jaman dulu (maaf gak ada fotonya). Saya memakai sepeda itu ke berbagai tempat, seperti ke pasar, ke kajian juga saya pakai, malah pernah ketika sudah bubar kajian, ada ibu-ibu yang melihat sepeda saya di parkiran, dia pun berkata "aduh, jadi inget jaman baheula" saya pun tersenyum, dan ibu itu pun agak terkejut, mungkin dia pikir sepeda itu milik ibu-ibu yang usianya sudah agak tua, tapi ketika ibu itu melihat saya yang punya sepeda itu, ibu itu pun berdecak kagum " meni hebat neng, nganggo sapeda kadieu" saya pun tersenyum lagi. Mungkin inilah salah satu kebahagiaan lainnya, bangga sebenarnya bisa memakai sepeda kemanapun berada.
Tapi sepeda yang ada keranjangnya tidak bertahan lama, karena suami membeli kan lagi sepeda baru yang agak modern, jadi seperti tukar tambah, jadi sepeda lama dijual untuk ditukar ke sepeda yang baru. Kata suami, biar kekinian,,,baiklah…
Dan sampai saat ini lah saya menyukai bersepeda,,,kadang saya dengan suami bersepeda berdua tanpa anak-anak, hanya sekedar ingin quality time bareng pasangan. Jadi hobi kami sekeluarga sama yaitu main sepeda bareng😁
Tipe sepeda yang favorit
Kalau ditanya tipe sepeda saya pikir saya tidak punya tipe sepeda tertentu. Saya juga tidak mengerti tentang perbedaan di antara sepeda satu dengan sepeda yang lainnya. Yang saya tahu ya saya enak dan nyaman memakai sepeda itu. Pernah punya sepeda yang sangat saya suka, bahannya ringan jadi mudah untuk dikendarai, tapi suami menjualnya lagi dan ditukarkan dengan sepeda lipat. Dan sampai sekarang saya hanya menggunakan sepeda lipat, sudah jarang memakai sepeda yang tinggi. Jadi kalau ditanya tipe sepeda ya sepeda lipat. Tidak terlalu tinggi, karena tempat duduknya bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
Hikmah
Pada masa pandemi sekarang bersepeda merupakan kegiatan kami untuk menjaga kebugaran tubuh kami. Kami kadang pergi ke suatu tempat yang luas, tidak banyak orang, sepeda kami bawa di bagasi mobil, dan kami pun bersepeda disana, sekedar untuk mencari keringat dan menghangatkan tubuh. Bonusnya ya tubuh kami menjadi bugar dan sehat.
Saya bersyukur bisa melakukan hobi bersama keluarga, pastinya hobi yang menyehatkan dan menyenangkan yaitu bersepeda.
Alhamdulillah
-wie-
Selasa, 15 Juni 2021
Berpetualang di hari Minggu
Selasa, 15 Juni 2021
Bismillah
Hari Minggu tanggal 13 Juni 2021 kami sekeluarga rencana ingin jalan-jalan, sambil menghirup udara segar, jadi tempat nya harus yang terbuka dan banyak pohon. Dari malam kami mencari tempat itu di Bandung, dan pilihan kami yaitu pergi ke taman hutan raya Ir. H. Djuanda dago atau istilahnya dago pakar. Sebenarnya tempat ini rekomendasi Abi, karena dia ingin selain jalan-jalan tapi ada juga hikingnya sedikit. Baiklah..niat hiking akhirnya terlaksana 😁
Akan saya tuliskan tempat yang kami kunjungi di hari minggu itu:
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Tujuan pertama yaitu ke taman hutan raya Ir. H. Djuanda atau kalau orang Bandung biasanya menyebutnya dago pakar. Ada yang berbeda kali ini dengan cara masuk ke dago pakar ini, yaitu harus daftar via online, mungkin karena pandemi ini semuanya harus diatur, sehingga pengunjung tidak terlalu membludak. Kami pun daftar via online di web nya tahura yaitu di https://tahuradjuanda.jabarprov.go.id nanti disana akan diarahkan waktu kedatangan kemudian berapa orang yang akan berkunjung. Harga tiket masuknya lumayan terjangkau sekitar 12.000/orang. Setelah reservasi online kita pun akan mendapatkan kode reservasi yang digunakan untuk masuk ke dago pakar.
Kami pergi sekitar jam 8 pagi menggunakan grab, kebetulan mobil sedang ada tidak ada jadi kami pakai grab saja. Tidak lama sekitar 30 menit kami sampai di lokasi. Di lokasi kami diarahkan ke tiket masuk yang sudah dipasang pembatas, dan yang mengantri pun hanya satu orang saja, yang lainnya bisa menunggu di pintu masuk yang lain. Alhamdulillah kami pun masuk dan mendapatkan tiketnya, setelah menunjukkan kode reservasi dan membayar tiketnya.
karena hari Minggu mungkin jadi pagi-pagi sudah ada banyak orang, tapi masih bisa lah jaga jarak karena areanya luas. Kami pun menyusuri hutan dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan dengan udara yang segar, sesekali kami membuka masker untuk menghirup udara segar. Kami pun berjalan menuju ke arah goa Belanda.
Hessa, beli jagung bakar yang dijual disekitar situ, harganya 10rb. Setelah beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan, awalnya kami hanya ingin sampai goa Belanda dan putar balik kembali tapi Abi mengajak kita ke Curug yang kalau di petanya berjarak kurang lebih 1,8 km ke Curug koleang, tapi kalau ke Curug yang lain agak jauh, jadi kami pun sepakat untuk berjalan lagi menuju Curug yang terdekat yaitu Curug koleang. Setelah berjalan ternyata jauh juga, anak-anak sudah mulai mengeluh dan saya pun sudah kecapekan juga, jadi kami sesekali beristirahat. Tapi memang capeknya terobati dengan pemandangan yang bagus dan udara yang segar. Ada kejadian yang menarik saat perjalanan, yaitu hessa dikejar oleh seekor monyet, memang banyak monyet di sekitar itu, hessa pun lari, kenapa dikejar karena ternyata hessa memegang jagung bakar yang katanya kalau ada yang makan harus hati-hati, monyet nya suka merebut makanan itu, jadi ketika hessa dikejar, langsung saja sama Abi di kasihkan jagung itu ke monyetnya. Ya lumayan hiburan 😁
Akhirnya setelah berjalan jauh sekitar kurang lebih 3 km kami sampai ke peristirahatan terakhir sebelum ke Curug, kami pun istirahat dulu, hessa makan coklat dan Abi minum Energen dulu. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan, dan kami harus menyeberang menggunakan jembatan yang dinaiki maksimal 4 orang, seru sih.
Setelah melewati jembatan kami pun berjalan kembali dan ternyata debit air curugnya sedikit jadi terlihat kering. Jadi kami memutuskan tidak melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami putar balik.
Kemudian kami menuju goa Jepang, dan disini tidak terlalu ramai, karena mungkin jalannya yang kecil, dan kami pun berfoto di depan goa Jepang.
Oh iya, lupa, jadi untuk memotong jalan, kami masuk ke goa Belanda, agak serem sih karena udah lama gak masuk ke goa nya, tapi alhamdulillah bisa keluar juga.
Alhamdulillah kami menikmati jalan-jalan ini, walaupun memang capek sekali karena kami kira hanya akan jalan-jalan sebentar tapi ternyata jauh juga. Lumayan lah keluar keringat. Menurut ku ini perjalanan yang seru, semoga bisa kembali lagi kesini dengan keluarga.
Kamipun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan grab lagi, menuju mesjid istiqamah untuk sholat dan makan juga sambil istirahat.
Mesjid istiqamah
Tujuan kedua adalah mesjid istiqamah. Kenapa ke mesjid? Karena kami ingin beristirahat sambil sholat Dzuhur dan makan siang, kebetulan disana ada yang jual makanan, jadi bisa sekalian. Tapi sebenarnya, tujuan akhir kami ke toko buku togamas yang di jl. Supratman, nah biar dekat, jadi kami memilih untuk beristirahat di mesjid istiqamah. Alhamdulillah kami bisa sholat Dzuhur, sholat ashar dan makan siang. Sambil merebahkan badan sebentar karena lelah berjalan di dago pakar. Mesjid ini banyak kenangan, karena di mesjid istiqamah ini lah saya dan suami disatukan dalam ikatan pernikahan 😊.
Setelah lelah kami hilang dan selesai makanannya, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir yaitu toko buku togamas.
Toko buku togamas
Menuju kesana dari masjid istiqamah kami naik grab lagi, hanya 5 menit saja kami sudah sampai ditujuan. Sebenarnya yang mencari buku adalah si sulung, yang kebetulan pada tgl 13 Juni dia genap 16 tahun dan dia ingin dibelikan buku. Memang hobinya adalah membaca, sudah banyak buku yang dia baca, baik itu fiksi maupun non fiksi, kadang kami berdiskusi tentang isi salah satu buku yang dia baca. Mungkin koleksi bukunya lebih banyak dari koleksi buku saya 😁. Akhirnya dia memilih buku "Pulang" dari Tere Liye. Sedangkan saya beli buku "jika kita tak pernah baik-baik saja" yang ditulis oleh Alvi Syahrin.
Setelah selesai dari toko buku akhirnya kami pun pulang dengan menggunakan grab lagi.
Alhamdulillah selesai sudah perjalanan di hari Minggu itu, capek tapi menyenangkan. Seru bisa berpetualang bersama, minus anak yang kedua, hana, karena dia sudah ada di pondok. Semoga nanti bisa berpetualang bersama lagi, mungkin ke tempat yang seru lainnya.
Alhamdulillah
-Wie-
Jumat, 04 Juni 2021
Badge pemberi semangat untuk terus menulis
Kamis 3 Juni 2021
Bismillah
Alhamdulillah dapat badge lagi dari Klip (kelas literasi ibu profesional), dan ini adalah badge yang ketiga semenjak saya bergabung di Klip ini dari bulan Februari. Alhamdulillah walaupun masih membuat 10 tulisan dalam satu bulan tapi ini memberikan harapan bahwa saya bisa membuat lebih dari 10 tulisan.
Sebenarnya pada bulan Mei kemarin itu nulisnya sangat ngos-ngosan karena mepet sekali ke 10 hari terakhir di bulan Mei tapi alhamdulillah saya bisa menyelesaikan 10 tulisan itu. Kenapa saya memaksakan diri untuk buat 10 tulisan? Syarat masih bisa stay di grup wa adalah menulis minimal 10 tulisan perbulan , nah karena saya ingin tetap berada di WA grup klip, karena disana banyak sekali senior-senior yang sudah melanglang buana membuat tulisan bahkan sudah membuat buku dan sayang sekali kalau misalnya saya harus keluar dari grup itu, banyak ilmu yang saya dapat dari mereka, jadi semaksimal mungkin saya akan berusaha dalam satu bulan itu membuat minimal 10 tulisan, mudah-mudahan saya bisa lebih di bulan Juni.
Jujur untuk membuat tulisan itu yang sulit adalah menemukan ide tulisan, kadang ada ide, tapi bingung mau eksekusi nya, walaupun ada ide tapi tulisannya tidak terlalu panjang, jadi 10 tulisan dalam satu bulan buat saya salah suatu pencapaian yang besar.
Mulai bulan ini, Klip membuat aturan baru yaitu tulisannya minimal 350 kata, berarti naik 50 kata dari bulan sebelumnya yaitu minimal 300 kata. Wow banget ya...membuat 300 kata aja susahnya minta ampun, ini malah dinaikkan menjadi 350 kata, dan katanya akan bertambah setiap bulannya sebanyak 50 kata. Bisa gak ya? Harus bisa. Harus dilihat lagi alasan saya untuk menulis, tujuan saya untuk menulis, alasan saya harus bisa masuk KLIP dan alasan saya untuk bisa stay di wa grupnya KLIP. Mungkin dengan itu saya bisa semangat dalam menulisnya, ya walaupun tulisan yang sangat sederhana, tapi membuat saya puas dalam menuliskannya.
Memang ide itu penting, karena kata seseorang, kalau sudah ada ide ,maka tuliskanlah, jangan ditunda-tunda, karena akan lenyap ide itu. Tapi yang sulit itu ya, bagaimana menuangkan ide itu dalam bentuk tulisan.
Free writing..menulis bebas, tanpa harus kata baku, tuliskan apa yang kita pikirkan. Jangan dulu memikirkan untuk mengedit nya, karena memang kita bukan editor, nanti setelah selesai menulis maka di edit, dan biasanya ketika mengedit, suka muncul ide tulisan lagi, jadi bisa menambahkan tulisannya.
Tulisan yang biasa saya tulis masih seputar anak-anak. Perkembangan mereka, aktivitas mereka, masalah mereka dan juga aktivitas saya sebagai ibu rumah tangga. Dengan berbagi cara bagaimana saya bisa menuliskan cerita itu semua dengan menarik, sehingga menjadi tulisan yang enak untuk dibaca.
Mudah-mudahan kedepannya akan ada ide tulisan selain seputar rumah tangga dan anak.
Rencananya saya ingin mereview buku bacaan saya atau film yang sudah ditonton. Saya sedang meriset bagaimana tulisan review buku dan film ini dari berbagai tulisan dan dari berbagai penulis. Sehingga muncul ide untuk bisa menulis review.
Alhamdulillah
-wie-
Rabu, 02 Juni 2021
Fazku, 10 bulan
Bismillah
Hari ini usia Faz,,,anakku yang keempat masuk 10 bulan. Alhamdulillah bersyukur, Faz sekarang udah bisa BAB dengan lancar, tidak ada drama mengejan kesakitan, keringat an kadang wajahnya memerah, karena BAB nya tidak keluar. Tapi Alhamdulillah udah beberapa hari ini BAB nya sudah lancar .
Pertumbuhan dan perkembangan nya semakin meningkat, dia sudah bisa naik dua anak tangga yang membuat kami kewalahan kalau dia udah mulai naik, karena takut jatuh. Tapi dia santai aja naik terus...Masya Allah. Faz juga anaknya pintar, aktif. Seisi rumah dibuat capek saat mengejar-ngejar dia, Faz merangkak dengan cepat, iya dia belum bisa jalan, tapi merangkak nya sudah semakin cepat.
Faz pun sudah tumbuh gigi, ada dua dibawah dan ada satu yang mau tumbuh di atas. Karena sudah tumbuh gigi saya coba merubah tekstur makanan nya jadi agak kasar, agar dia belajar untuk mengunyah. Saya juga membuat kan dia fingger food dari sayuran, seperti wortel, kentang, labu Siam yang sudah dikukus, biskuit juga, dan kadang saya kasih keju yang lumer dimulut. Kalau Soal makanan cemilan de Faz juaranya. Tapi kalau makanan utamanya masih harus ada drama dulu, baru dia mau makan, misalnya harus nonton lagu kesukaan dia atau sambil main. Mudah-mudah nanti lambat laun akan saya kurangin. Karena memang screen time untuk bayi jangan dilakukan dulu.
Memang menurut dokter anak, pemberian makan untuk bayi harus dilakukan sesuai aturan atau istilahnya feeding rules. Karena nantinya dia akan belajar makan yang baik. Dan menurut dokter anak juga, anak makan itu harus berdasarkan signal lapar mereka. Jadi kenapa banyak bayi yang sudah MPASI menjadi GTM atau gerakan tutup mulut, karena mungkin tidak diterapkan feeding rules nya, bayi makan saat dia tidak lapar atau mungkin makan ketika dia lagi ngantuk, banyak faktor memang kenapa bayi atau anak menjadikan GTM.
Ini yang ingin saya terapkan kepada faz, bahwa makan harus duduk, tidak boleh sambil nonton YouTube, tidak boleh sambil main, jadi fokus untuk makan, dan sebaiknya sambil ngobrol dengan bayi nya, jadi ada interaksi antara kita dengan bayinya saat makan. Susah memang, tapi demi menjadikan anak kita disiplin iya harus sedikit tega.
Oh iya, Faz sekarang suka teriak-teriak, kalau dia ketemu orang atau melihat orang lain, cara dia manggilnya yaitu dengan teriak. Atau ketika Abinya mau pergi keluar, dia suka ingin ikut sambil teriak. Sudah ngerti bahwa abinya mau pergi dan dia ingin ikut.
Satu lagi perkembangan dia yang saya takjub yaitu sudah bisa naik turun kasur sendiri. Kebetulan semua kasur di rumah saya tidak pakai ranjang, jadi ngampar, Faz sudah bisa turun sendiri, dia tahu kalau turun dari kasur harus kaki dulu kalau tidak mau jatuh dan dia bisa, dan ketika naik dia angkat kakinya untuk bisa naik ke kasur itu. Pernah satu hari dia lagi tidur, kemudian saya tinggal ke dapur sambil mengerjakan kegiatan lain. Beberapa saat kemudian dia sudah ada di bawah kasur dan tidak menangis, mungkin dia terbangun dan turun dari kasurnya. Begitu cepatnya dia belajar, padahal saya hanya memberitahu dia sekali. Tentu saja saya harus terus mengawasi nya, namanya juga masih kecil, harus terus diawasi. Tapi tidak terlalu sering dilarang, biarkan saja anak mengeksplor keinginan tahuan nya, sambil kita awasi.
Itulah beberapa perkembangan Faz, semua yang dia lakukan membuat kami selalu kagum dan takjub, apalagi kalau dia melakukan hal yang baru.
Semoga Faz semakin Sholeh, pinter, kuat dan tentu saja selalu sehat. Aamiin.
Alhamdulillah
-wie-
Cerita Idul Adha 1443H Bismillah Halo apa kabar sahabat semua? Semoga sahabat senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. ...

-
Rabu, 5 Februari 2020 Bismillah Malam ini alhamdulillah saya bisa membacakan cerita yang ada di buku. Sebenarnya tadi siang ada dongeng l...
-
Tema tantangan menulis minggu ini mengenai apresiasi kepada tenaga kesehatan. Siapa yang tidak pernah berhubungan dengan dokter atau peraw...
-
Bermain sepeda bersama Anak bayi lagi ada di taman Ini merupakan olahraga yang sangat mengasyikkan, bersepeda. Apalagi dilakukan bersama kel...